“Pengaruh
Situasi terhadap Perilaku Konsumen”
Oleh :
Kelompok
Lingkungan Keluarga
Ganda Surya Nugraha Aji J3J112064, Folora
Isabella J3J112070, Yusup Munandar
J3J112168, Andari Latief J3J112257, Afifah Reni F. J3J112272, Ilham
Tristiawan J3J212322
PROGRAM
KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
PROGRAM
DIPLOMA
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2014
Dosen Praktikum :
Yanti Nuraeni M, SP, M.Agribuss
Hari / tanggal :
Kamis / 16 Oktober 2014
Praktikum :
ke - 7
Ruang :
CA K02
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Situasi merupakan perilaku
konsumen di suatu lingkungan untuk tujuan tertentu. Situasi konsumen bisa
berlangsung sangat singkat, lebih lama, atau sangat lama. Engel, Blackwell, dan
Miniard (1994) mengemukakan bahwa pengaruh situasi adalah pengaruh yang muncul
dari faktor-faktor yang sangat terkait dengan waktu dan tempat, yang tidak
tergantung kepada konsumen dan karakteristik objek (produk atau merek). Situasi
konsumen terdiri dari 3 faktor yaitu tempat dan waktu, penjelasan mengapa
perilaku tersebut terjadi dan pengaruhnya terhadap perilaku konsumen. Situasi
sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli suatu produk atau barang.
Terjadinya pembelian yang tidak direncanakan sering dilakukan oleh siapa saja
terutama pada waktu berbelanja. Pengaruh situasi konsumen adalah faktor
personal dan lingkungan yang terdapat pada saat aktifitas konsumen, sehingga
situasi konsumen meliputi faktor-faktor seperti melibatkan waktu dan tempat
dalam mana aktifitas konsumen terjadi, mempengaruhi tindakan konsumen seperti
perilaku pembelian, tidak termasuk karakteristik personal yang berlaku dalam
jangka panjang.
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka tuujuan penulisan makalah ini adalah :
1.
untuk menjelaskan penilaian kelompok kami mengenai lingkungan
informasi dan lingkungan atmospheric di Rumah Makan Saung Kuring;
2.
untuk menjelaskan contoh – contoh situasi komunikasi dan situasi
pemakaian terhadap pengambilan keputusan konsumen di Rumah Makan Saung Kuring;
3.
untuk menjelaskan kelemahan dan kelebihan dari penciptaan
lingkungan yang dilakukan oleh Rumah Makan Saung Kuring;
4.
serta untuk menjelaskan implikasi pengaruh situasi terhadap
proses pengambilan keputusan konsumen terhadap strategi bauran pemasaran.
Manfaat
Penulisan
Berdasarkan tujuan penulisan di atas, maka manfaat dari
penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu mengidentifikasi dan
menjelaskan bagaimana pengaruh situasi terhadap perilaku konsumen yang terjadi
di Rumah Makan Saung Kuring.
PEMBAHASAN
1.
Jelaskan bagaimana penilaian kelompok mengenai lingkungan
informasi dan lingkungan atmospheric toko yang kelompok anda kunjungi tersebut? Berikan penjelasan
dengan mengacu pada hasil gambar/foto yang diperoleh (foto/gambar dilampirkan)!
·
Lingkungan Athmospheric
Layout :
Denah 1. Layout Rumah
Makan Sunda “Saung Kuring”, Tampak Luar
Pada
layout rumah makan Saung Kuring terdapat kemudahan dalam keluar masuk kendaraan
karena ukuran pintu masuk cukup lebar. Ruang parkir mobil dan motor pengunjung juga
berukuran luas sehingga dapat menampung jumlah puluhan mobil dan motor.
Lahan Parkir Kendaraan Mobil dan Motor Pengunjung
Denah 2. Rumah Makan
Sunda “Saung Kuring”, Tampak Dalam (Lantai Bawah)
Keterangan :
:
Wastafel, tempat mencuci tangan
Jejak Kaki : Jalan
Pintu
masuk rumah makan Saung Kuring juga termasuk pintu keluar pengunjung, sehingga
ukuran pintu masuk dan keluar ini dibuat lebar. Selain itu ukuran jalan untuk
melintas juga dibuat lebar sehingga dapat memudahkan pengunjung dan waiters
mudah berjalan. Layout dibuat sedemikian rupa sehingga dapat membuat kenyamanan
pengunjung dan memudahkan pengunjung dalam memilih tempat makan yang
diinginkan. Setiap meja makan pada rumah makan Saung Kuring ini diberi nomer
meja, sehingga memudahkan waiters untuk melayani pengunjung dalam hal memesan,
mengantarkan makanan, memberikan bill, dan pemberian jasa lainnya.
Denah 3. Layout Rumah
Makan Sunda “Saung Kuring”, Tampak Dalam (Lantai Atas)
Pada
lantai atas rumah makan Saung Kuring juga terdapat meja makan yang lesehan dan
meja makan dengan kursi duduk. Selain itu fasilitas seperti kamar mandi tidak
berdekatan dengan meja makan, sehingga kenyamanan konsumen dapat terjaga. Taman
bermain anak-anak digunakan untuk menarik para pengunjung yang memiliki anak
untuk dapat meluangkan waktu menunggu makanan dengan bermain di taman khusus
anak-anak. Jumlah tempat meja makan yang dimiliki oleh rumah makan Saung Kuring
secara keseluruhan adalah berjumlah 74 Meja, dengan proporsi lebih banyak meja
lesehan daripada meja dengan kursi duduk.
Pengaruh Waktu :
Pada
rumah makan Saung Kuring terdapat waktu-waktu yang ramai dikunjungi oleh
pengunjung atau konsumen, yaitu pada waktu jam makan siang sampai dengan jam
makan malam (13.00 – 22.00 WIB). Selain itu Hari yang paling banyak dikunjungi
oleh konsumen adalah pada hari weekend yaitu hari sabtu, minggu, dan hari
libur. Untuk waktu pada saat bulan puasa, rumah makan Saung Kuring menjadi
sangat ramai disetiap harinya yaitu pada jam buka puasa.
Kesesakan :
Keramaian pengunjung teradi pada saat waktu weekend dan pada saat bulan
puasa. Dengan adanya keramaian tersebut maka kesesakan terhadap tempat dan
fasilitas dapat dirasakan oleh konsumen karena akan ada banyak waiters yang
mengantarkan makanan pada masing-masing meja makan lesehan maupun meja makan
dengan kursi duduk. Selain itu kesesakan disaat ramai pengunjung juga terjadi
pada salah satu fasilitas yaitu mushola dan kamar mandi.
Temperatur :
Temperatur
pada rumah makan Saung Kuring menyesuaikan dengan udara diluar, hal ini
dikarenakan rumah makan Saung Kuring tidak memiliki fasilitas ruangan AC.
Penyinaran :
Penyiaran
pada rumah makan Saung Kuring dengan menggunakan lampu yang memancarkan sinar
berwarna kuning yang dinyalakan pada jam sore pukul 15.00 sampai malam hari
pukul 22.00. Penyinaran membuat pengunjung nyaman dan tidak terlalu terang
menyinari sekitar tempat meja makan.
Musik :
Rumah
makan Saung Kuring menyalakan alunan musik-musik sunda, dan pada jam tertentu
setiap hari jam 16.00 – 20.30 terdapat music live di panggung yang terletak di
lantai atas rumah makan. Pengunjung dapat merequest lagu yang mereka inginkan
dan dapat juga bernyanyi di panggung musik yang telah disediakan.
Suasana dan Kenyamanan
Fasilitas :
Pada masing-masing
saung terdapat colokan untuk mencharger handphone atau laptop pengunjung.
·
Lingkungan Informasi
Informasi fasilitas :
Pada
rumah makan Saung Kuring terdapat beberapa informasi yang jelas dalam
penyampaian lokasi tempat fasilitas seperti arah ke toilet, mushola, dan kasir.
Tanda-tanda penunjuk arah terdapat di atas dan berbentuk seperti papan yang
tulisannya menyala berwarna hijau. Tanda tersebut diletakan diberbagai titik
yang dapat memudahkan pengunjung dan konsumen dapat dengan mudah melihat dan
mencarinya. Tanda penunjuk arah tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini
:
Informasi Harga :
Informasi
terhadap harga telah tercantum di buku menu rumah makan Saung Kuring. Sehingga
konsumen mendapatkan informasi harga secara langsung saat ingin memesan makanan
dan minuman (produk). Dalam daftar menu juga tercantum dibawah informasi bahwa
harga yang tercantum diatas belum termasuk ppn rumah makan 10 %.
Informasi Produk :
Informasi
terhadap menu terbaru disampaikan melalui X-Banner yang dipasang di jalur yang
banyak dilewati oleh pengunjung, yaitu ditempatkan di bawah tangga dan di depan
setelah pintu masuk yang dapat dengan mudah dilihat oleh pengunjung dan
konsumen. Selain itu infromasi terhadap produk telah dicantumkan pada daftar
menu yang disertakan dengan gambar dari masing-masing produk.
1.
Jelaskan pula disertai contoh masing-masing contoh
pengaruh situasi komunikasi dan situasi pemakaian terhadap proses pengambilan
konsumen!
a.
Situasi Komunikasi
Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana
konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi.
Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui :
1)
Komunikasi lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau
wiraniaga
2)
Komunikasi non pribadi, seperti iklan TV, radio, internet,
koran, majalah,
poster, billboard, brosur, leaflet dsb
poster, billboard, brosur, leaflet dsb
3)
Informasi diperoleh langsung dari toko melalui promos penjualan,
pengumuman di rak dan di depan toko
Sedangkan menurut Engel,
Blackwell, dan Miniard (1994), situasi komunikasi dapat didefinisikan sebagai
latar dimana konsumen dihadapkan kepada komunikasi pribadi atau nonpribadi.
Komunikasi pribadi akan mencakupi percakapan yang mungkin diadakan oleh
konsumen dengan orang lain, seperti wiraniaga atau sesama konsumen. Sedangkan
komunikasi nonpribadi akan melibatkan spectrum luas stimulus, seperti iklan dan
program serta publikasi yang berorientasi konsumen.
Menurut
pengamatan kami di Rumah Makan Saung Kuring, situasi komunikasi yang terjadi di
rumah makan ini yaitu secara pribadi atau lisan. Karena terlihat dari konsumen
yang datang lebih banyak berkomunikasi dengan teman, sesama konsumen, dan
wiraniaga. Dari sebagian besar konsumen yang datang ke rumah makan ini, mereka
datang tidak sendirian. Namun mereka datang dengan keluarganya. Sehingga lebih
banyak situasi komunikasi secara lisan ataupun pribadi terjadi disini. Hal ini
terlihat dari proses menunggu makan yang lama (kurang lebih 20 menit), maka
konsumen akan lebih banyak menghabiskan waktu menunggu makanan dengan
berkomunikasi dengan teman atau keluarganya. Misalnya mereka mendiskusikan
mengenai pekerjaan, keadaan keluarga, bahkan seperti kami yang menghabiskan
waktu untuk mengerjakan tugas kuliah.
Sehingga
dengan adanya situasi komunikasi tersebut, maka konsumen juga akan mendapat
pengaruh dalam proses pengambilan keputusan konsumen. Misalnya konsumen yang
datang ke rumah makan Saung Kuring ini ibu – ibu arisan, maka mereka akan
berkomunikasi dan membicarakan pengalaman atau bertukar informasi mengenai
makanan yang enak di rumah makan ini. Sehingga dari pengalaman atau informasi
orang lain tersebut dapat menimbulkan pengaruh kepada konsumen lainnya untuk
mencoba dan membeli menu makanan yang disarankan temannya (konsumen lain).
b.
Situasi Pemakaian
Situasi Pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan
jasa merupakan situasi atau suasana ketika konsumsi terjadi. Konsumen
seringkali memilih suatu produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi.
Situasi pemakaian mengacu pada latar dimana konsumsi terjadi. Sebagai contoh,
situasi pemakaian konsumen yang terjadi di Rumah Makan Saung Kuring ini dimana
rumah makan ini dibuka mulai pukul 10.00 sampai 22.00. Sebagian besar konsumen
yang datang di rumah makan ini adalah pada saat siang (pada jam makan
siang/istirahat siang) dan malam hari (pada jam makan malam). Dimana pada saat
siang hari konsumen datang dan ramai pada saat jam makan siang pada hari kerja.
Sehingga dengan adanya rumah makan ini cocok sekali untuk tempat makan yang
nyaman di sela – sela kesibukan pekerjaan dan rasa lapar yang melanda. Namun
jika hari libur, rumah makan ini ramai mulai dari dibuka hingga tutup.
Sedangkan untuk malam hari, rumah makan ini ramai pada saat jam makan malam,
dimana konsumen yang datang bersama keluarga dan teman. Dengan adanya rumah
makan ini yang mengedepankan konsep sunda dan lingkungan yang nyaman, maka
sangat cocok sebagai tempat berkumpul dan bersantai bersama keluarga maupun
teman.
Situasi pemakaian di Rumah
Makan Saung Kuring ini mendapat bagian penting di dalam penempatan produk dan
jasa di benak konsumen. Dimana rumah makan Saung Kuring ini mengedepankan
konsep alam dengan aneka makanan khas Sunda dan latar yang nyaman dengan adanya
kolam ikan, musik Sunda, dan aliran air yang menambah suasana nyaman pada saat
makan siang ataupun malam dan berkumpul bersama keluarga atau teman.
2.
Jelaskan kelebihan dan kelemahan dari penciptaan
lingkungan tersebut?
a. Kelebihan
penciptaan lingkungan
Dengan
adanya penciptaan lingkungan pada Rumah Makan Saung Kuring ini, sangat
mendukung kebutuhan dan keinginan konsumen yang membutuhkan tempat makan dan
tempat berkumpul bersama keluarga atau teman yang nyaman. Sehingga dengan
adanya konsep penciptaan lingkungan yang nyaman dan bertemakan alam ini dapat
memberikan kebebasan bagi konsumen untuk berlama – lama berada di rumah makan
ini. Sehingga diharapkan konsumen dapat memesan makanan atau minuman sebanyak –
banyaknya yang nantinya akan mempengaruhi peningkatan penjualan produk dan atau
jasa. Dengan adanya peningkatan penjualan produk dan atau jasa ini juga akan
berpengaruh terhadap meningkatnya keuntungan yang diperoleh oleh Rumah Makan
Saung Kuring.
b. Kelemahan
pencipaan lingkungan
Kelemahan atau kekurangan
dari penciptaan lingkungan ini adalah munculnya aroma atau bau amis yang
berasal dari kolam ikan yang berada di bawah saung makan. Selain itu, konsep
rumah makan ini membutuhkan lahan yang luas sehingga tingkat investasinya pun
juga tinggi. Yang paling mendasari kelemahan dari penciptaan lingkungan di
Rumah Makan Saung Kuring ini adalah dengan konsep yang menginginkan konsumen
untuk berlama – lama berada di rumah makan ini, akan mengakibatkan konsumen
yang baru kesulitan mendapatkan tempat duduk. Karena tempat duduk yang
terbatas, terutama tempat lesehan (saung) dan tidak memungkinkan untuk mengusir
konsumen yang terlebih dahulu datang. Dengan adanya kelemahan penciptaan
lingkungan di Rumah Makan Saung Kuring ini, maka disarankan untuk konsumen yang
akan makan di rumah makan ini untuk memesan tempat terlebih dahulu (penggunaan
sistem booking) agar mendapatkan meja
makan atau tempat duduk.
3.
Jelaskan implikasi pengaruh situasi pada proses
pengambilan keputusan konsumen terhadap strategi bauran pemasaran?
Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan dalam memulai suatu usaha, khususnya dibidang kuliner. Dari teori
tersebut Bauran pemasaran atau marketing mix dari resto Saung Kuring adalah
sebagai berikut:
- Product
Produk yang ditawarkan oleh Rumah Makan Saung Kuring pada dasarnya adalah makanan khas Sunda. Yang membedakan pada Rumah Makan Saung Kuring dengan
rumah makan khas
sunda lainnya adalah produk unggulannya yaitu
makanan ikan gurame sedangkan rumah makan mang engking dan gubuk udang memiliki
produk unggulan yaitu udang ( udang bakar madus. Rumah Makan Saung Kuring sangat memperhatikan kualitas produk yang
ditawarkan kepada konsumennya. Selain gurame, beberapa menu
unggulan lain seperti cumi, udang , lele, nila, ikan mas,
patin, bawal, jamur, sapi, ikan pari, dan ikan jambal atau gabus. Tetapi apabila dibangdingkan
dengan produk kompetitor, Rumah Makan Saung Kuring tidak memiliki produk
masakan kepiting.
Pengaruh produk terhadap pengambilan keputusan konsumen yaitu
mengetahui variasi menu yang ditawarkan konsumen menyetujui bahwa nilai gizi/nutrisi makanan yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan, rasa masakan yang disajikan Rumah Makan sesuai dengan yang diharapkan, konsumen
menyetujui bahwa produk yang disajikan berkualitas baik. Dengan demikian
dapat disimpulkan produk berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen pada
Rumah Makan Saung
Kuring karena konsumen mengetahui berbagai variasi menu yang ditawarkan sehingga konsumen
dapat memesan menu-menu lain selain gurame. Teori yang dikemukakan
oleh Payne (2012:498) yang menyatakan
bahwa, produk dalam pemasaran resto mencakup semua item pada menu dan atribut
lain yang diinginkan seperti jam pelayanan. Pelayanan dalam kualitas produk
yang baik dapat menarik konsumen untuk datang dan membeli. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa produk berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian Saung Kuring di Bogor.
- Price
Rumah Makan Saung Kuring menetapkan
harga premium (tinggi) dibanding harga pasar untuk
produk-produk yang ditawarkannya. Selain dikarenakan kualitas produk yang baik, harga premium juga
memberikan prestige (gengsi) bagi konsumennya. Penetapan harga yang
dilakukan oleh Rumah makan saung kuring sesuai dengan kualitas produk yang
dinikmati oleh para konsumen dan pelanggan.
Maka dapat disimpulkan bahwa harga yang diberikan oleh Saung Kuring sudah
sesuai dengan kualitas produknya. Menurut pengamatan beberapa menu dengan harga
yang agak tinggi tidak akan memberatkan konsumen apabila kualitas rasa yang
ditawarkan sesuai harga yang harus dibayar. Hal ini Bila
suatu produk memberikan manfaat yang besar kepada konsumen dan mengharuskan konsumen mengeluarkan biaya yang
lebih besar juga, maka yang terjadi adalah bahwa produk tersebut memiliki nilai
potitif . Dari definisi tersebut, dapat kita ketahui bahwa harga yang dibayar
oleh pembeli itu sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual, bahkan
penjual juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga tersebut.
- Place
Rumah
Makan Saung
Kuring bertempat di Jalan Jl.KH. Sholeh Iskandar No.9; Kota Bogor.
Telepon, 021-8331885 / 021-8237805. Letaknya yang
berada di pusat kota Bogor membuat Rumah Makan Saung Kuring tidak pernah sepi dari konsumen, mengingat mudahnya akses jalan untuk mencapai lokasi Rumah Makan Saung Kuring yang
berada tepat dipinggir jalan.
Dari hasil observasi ke Rumah Makan Saung Kuring ini memiliki akses yang
mudah, mulai dariketersediaan kendaraan umum untukmenjangkau lokasi ini sampai
aksespintu masuk dan keluar yang tersedia memudahkan para pengunjung untuk
dapat memasuki maupun keluar dari lokasi ruko, Namun demikian adanyapelanggan
yang menyatakan tidak pengendara mobil harus membayar minimal sebesar dua
ribu rupiah untuk sekali masuk.
Namun dari hasil keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa lokasi ke restoran ini mudah untukdiakses karena lokasi yang
starategi yaitu dipinggir jalan. Dari hasil pengamatan menyatakan bahwa suasana
restoran yang nyaman serta penerangan yang cukup terang namun tidak menyilaukan
serta adanya alunan music klasik khas sunda dan suasana menyejukan membuat
parapelanggan betah berlama–lama berada di Rumah Makan Saung Kuring, terlihat
dalam observasi langsung ke lokasi, dimana pelanggan ada yang sekedar mengobrol
santai atau mengadakan pertemuan sekaligus makan siang, ada pula yang
mengadakan transaksi bisnis di restoran ini. Maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa suasana di Rumah Makan Saung Kuring memang nyaman. Makan tempat yang
ditawarkan akan memiliki nilai positif terhadap pembelian.
- Promotion
Promosi yang
dilakukan Rumah Makan Saung Kuring ini melalui media internet dan billboard
besar yang ada dipinggir jalan,
billboard adalah salah satu media promosi yang paling mudah ditangkap oleh
mata, karenanya disain banyak
mempengaruhi rasa ingin tahu atau
ketertarikan seseorang terhadap keinginan
untuk mengetahui produk yang
ditampilkan dalam billboard tersebut lebih lanjut kemudian mencobanya.
Dan juga sebagian besar pelanggan di Saung Kuring mengenal, mengetahui dan
ingin membeli produknya dikarenakan usulan dari teman (word of mouth).
Tujuan utama dari
promosi adalah modifikasi tingkah laku konsumen, menginformasikan, mempengaruhi
dan membujuk serta mengingatkan konsumen sasaran tentang perusahaan dan produk
atau jasa yang dijualnya (Dharmmesta, 2007). Dari kegiatan promosi yang
dilakukan Rumah Makan Saung Kuring yaitu melalui media internet dan billboard
memungkinkan dapat mempengaruhi keputusan konsumen. Promosi ini diarahkan untuk
mempengaruhi sehingga kegiatan promosi ini berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian konsumen
- People
Rumah Makan Saung
Kuring ini lebih sering memberikan
pelayanan yang cepat dan menyajikan makanan dan minuman yang sesuai dengan
pesanan, selain itu para karyawan yang teliti serta cepat dan tepat mendukung
pelayanan terutama diresto ini, membuat para pelanggan tetap merasa telah
dilayani dengan baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pelayanan waiter
di Saung Kuring memang cepat dan tepat. Attitude yang terlihat dari karyawan Saung Kuring kurang diaplikasikan
dalam bentuk ekspresi wajah yang kurang senyum dan ramah atau tanpa salam dan sapa
kepada konsumen yang dapat memberikan nilai lebih terhadap pelayanan di Rumah
Makan Saung Kuring.
Pelayanan
yang baik yang ditawarkan akan mempengaruhi pembelian konsumen, pelayanan yang
cepat dan tepat akan memberikan manfaat tehadap konsumen tetapi attitude yang
kurang baik yang diperlihatkan karyawan pengaruh ini akan bernilai negatif
terhadap pembelian konsumen.
- Process
Mutu layanan jasa yang
disampaikan kepada konsumen
terlihat dari kecepatan pesan antar yang dilakukan kepada karyawan dengan
menunggu kurang dari sepuluh menit seluruh pesanan akan siap disajikan kepada
konsumen. Dari proses tersebut terlihat prosedur
pelayan di Rumah Makan Saung Kuring ini mendukung aktivitas bisnis dibidang
kuliner, tanpa menunggu lama konsumen akan segera menikmati menu-menu unggulan
Saung Kuring tersebut. Pengaruh keputusan konsumen yang memiliki proses yang
cepat tanpa menunggu lama akan bernilai positif terhadap keputusan pembelian
konsumen.
- Physical Evidence
Gaya bangunan alami
saung dengan tambahan kayu merupakan gaya interior bangunan Rumah Makan Saung
Kuring, perlengkapan bangunan dengan atap bambu dan tirai bambu yang berada
dikeliling saung, termasuk lightning system dengan mengunakan kerajinan rotan
yang berada lampu didalamnya menabah suasana desa, tata ruang yang rapi
dikelilingi dengan kolam ikan lele dibawahnya ditambah kesan akuarium besar
ikan gurame dan nila menjadi perhatian penting
dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan dan suasana pedesaan
memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat membrikan nilai tambah bagi
pengunjung Rumah Makan Saung Kuring. Faktor-faktor tersebut akan bernilai
positif dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh situasi menjadi peran penting dalam
proses pengambilan keputusan konsumen. Hal ini terlihat dari lingkungan
informasi, lingkungan atmospheric, situasi komunikasi dan situasi pemakaian
yang kami amati di Rumah Makan Saung Kuring. Dimana rumah makan ini merupakan
rumah makan sunda yang mengedepankan konsep lingkungan yang bertemakan alam,
seperti kolam ikan, banyak tanaman hijau, suara gemericik air, dan ditambah
suara musik lagu sunda. Sehingga dengan adanya konsep penciptaan lingkungan
yang seperti ini akan memberikan kenyamanan untuk konsumen yang datang dan
makan di rumah makan ini. Namun ada pula kelemahan dalam penciptaan lingkungan
yang seperti ini. Pengaruh situasi dalam proses pengambilan keputusan konsumen
juga sangat penting bagi pemasar dalam menentukan bauran strategi pemasaran
yang meliputi 7P (product, price, place, promotion, people, physical evidence,
dan process).
Saran
Saran kami
kepada para pemasar adalah perlunya menganalisa mengenai pengaruh situasi
terhadap perilaku konsumen. Sehingga perlu adanya layout atau tata letak yang
baik dalam memasarkan suatu produk dan atau jasa. Perlunya pemahaman mengenai
siapa calon pembeli kita dan situasi yang bagaimana yang diinginkan konsumen
juga merupakan hal yang penting. Selain itu, komunikasi juga harus terjalin
kepada konsumen agar konsumen mendapatkan informasi yang sesuai dengan apa yang
dibutuhkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Engel,
James F., Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard. Perilaku KonsumenJilid 1 Edisi keenam. Jakarta: Binarupa Aksara.
Arinda,
Nova. Perilaku Konsumen: Pengaruh Situasi.
http://novaarinda.wordpress.com/2014/01/05/perilaku-konsumen-pengaruh-situasi/
[diunduh pada tanggal 13 Oktober 2014 pukul 14.47]
Dimara,
Earl Kamal. Pengaruh Situasi. http://earldimara.blogspot.com/2011/10/pengaruh-situasi.html
[diunduh pada tanggal 13 Oktober 2014 pukul 14.44]
Rumah Makan Saung Kuring. http://www.saungkuring.com/
[diunduh pada tanggal 13 Oktober 2014 pukul 14.52]
Sandy, Dara Adila. Bauran Pemasaran (Marketing Mix). http://daraadilasandy.wordpress.com/2011/05/28/bauran-pemasaran-marketing-mix/
[diunduh pada tanggal 13 Oktober 2014 pukul 17.35]
Wibowo, Djoni dan Novita
Widyastuti Sugeng. Pengaruh Bauran
Pemasaran terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran Soto di Tangerang Selatan. http://www.stptrisakti.ac.id/puslit/penelitian/artikel_djoni.pdf
[diunduh pada tanggal 13 Oktober 2014 pukul 17.12]
Jasa pemesanan material plat kendaraan di samsat.
ReplyDeletebisa seluruh Indonesia (syarat ketentuan berlaku).
Untuk plat yang jatuh,rusak,maupun patah. Bisa untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
info lanjut SMS WA 083808180813 / PIN BBM 2B5F88C7.