“Pengaruh
Keluarga terhadap Perilaku Konsumen”
Oleh :
Kelompok
Lingkungan Keluarga
Ganda Surya Nugraha Aji J3J112064, Folora
Isabella J3J112070, Yusup Munandar
J3J112168, Andari Latief J3J112257, Afifah Reni F. J3J112272, Ilham
Tristiawan J3J212322
PROGRAM
KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
PROGRAM
DIPLOMA
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2014
Dosen Praktikum :
Yanti Nuraeni M,SP,M.Agribuss
Hari / tanggal :
Kamis / 9 Oktober 2014
Praktikum :
ke - 6
Ruang :
CA K02
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Keluarga mempunyai peranan
penting dalam perilaku konsumen, konsumen sebagai anggota keluarga yang sering
berinteraksi dengan anggota keluaraga yang sering berinteraksi dengan
anggota keluaraga yang lain. Perilaku secara tidak langsung dipengaruhi
oleh hasil interaksi. Keluarga mempengaruhi proses pembelajaran, sikap,
persepsi dan perilaku orang – orang yang ada di dalamnya. Oleh kareana itu,
konsumen secara langsung atau tidak langsung sangat dipengaruhi oleh keluaraga.
Keluarga ditinjau dari persepektif lingkungan pengambilan keputusan, merupakan
unit kecil pusat pengambilan keputusan konsumen. Misalkan pemilihan
tempat berlibur dipengaruhi oleh anak – anak. Jadi keluaraga merupakan
“kelompok” yang mempunyai pola pengambilan keputusan komplek karena melibatkan
anggota keluarga, karena pengambilan keputusan sangat kompleks pola pengambilan
keputusan yang terjadi antara keluaraga tentunya tidak sama. Keluaraga muda
yang baru menikah kurang dari enam bulan tentu akan berbeda dengan
keluaraga yang memiliki anak yang duduk dibangku kuliah.
Saat ini keberadaan keluarga
sangat mempengaruhi pola dan perilaku konsumen seseorang. Hal ini didasarkan
pada gaya hidup keluarga tersebut. Semakin tinggi derajat dari keluarga
tersebut, maka makin tinggi pula tingkat perilaku konsumen mereka. Jika
keluarga dan rumah tangga memiliki berbagai kebutuhan, tetapi tidak diimbangi
oleh kemampuan untuk membelinya, maka mereka akan memilih atau memprioritaskan
kebutuhan mereka yang lebih penting.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang di
atas, tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.
Untuk mempelajari keuntungan dn kerugian keluarga sebagai unit
analisis perilaku konsumen;
2.
Untuk memahami dan mempelajari peran keluarga dalam mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen;
3.
Untuk mengetahui dan memahami
iklan yang mengimbau perbedaan peraanan instrumental dan ekspresif di
dalam keluarga;
4.
Untuk menganalisa contoh perubahan struktur keluarga dan
variabel yang mempengaruhinya terhadap proses keputusan pembelian konsumen.
Manfaat
Penulisan
Berdasarkan tujuan penulisan
di atas, manfaat dari adanya penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu mengetahui dan mempelajari pengaruh lingkungan
keluarga terhadap keputusan pembelian konsumen yang meliputi keuntungan dan
kerugian keuarga sebagai unit analisis, peran keluarga dalam mempengaruhi
perilaku konsumen, ikan yang mengimbau perbedaan peran instrumental dan
ekspresif keluarga, serta contoh perubahan struktur keluarga terhadap keputusan
pembelian konsumen.
PEMBAHASAN
1.
Beberapa
studi perilaku konsumen berpendapat bahwa keluargalah, bukan individu yang
harus menjadi unit analisis dalam perilaku konsumen. Apa saja keuntungan dan
kerugian penggunaan keluarga sebagai unit analisis ?
1.1
Keuntungan maupun kelebihan terhadap penggunaan keluarga sebagai
unit analisis yaitu :
1)
Banyak produk yang dibeli oleh konsumen
ganda yang bertindak sebagai unit keluarga
Rumah adalah contoh produk yang dibeli
oleh kedua pasangan, barangkali dengan melibatkan anak, kakek-nenek, atau anggota
lain dari keluarga besar. Mobil biasanya dibeli oleh
keluarga, dengan kedua pasangan dan kerap anak remaja mereka
terlibat dalam pelbagai tahap keputusan. Bentuk favorit dari kegiatan waktu
senggang bagi banyak keluarga adalah berkunjung ke pusat perbelanjaan setempat.
Kunjungan tersebut kerap melibatkan banyak anggota keluarga yang membeli
pelbagai barang rumah tangga, busana, dan barangkali bahan makanan. Perjalanan
tersebut mungkin pula melibatkan semua anggota dalam memutuskan di restoran fast-food
mana untuk membelanjakan pendapatan keluarga yang dapat digunakan.
2)
Ketika pembelian dibuat oleh individu,
keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh
anggota lain dalam keluarganya
Anak-anak mungkin membeli pakaian yang dibiayai
dan disetujui oleh orang tua. Pengaruh seorang remaja mungkin pula besar sekali
pada pembelian pakaian orangtua. Pasangan hidup dan saudara kandung bersaing
satu sama lain dalam keputusan tentang bagaimana pendapatan keluarga akan
dialoksikan untuk keinginan individual mereka. Orang yang bertanggung jawab
untuk pembelian dan persiapan makanan keluarga mungkin bertindak sebagai
individu di pasar swlayan, tetapi dipengaruhi oleh preferensi dan kekuasaan
anggota lain dalam keluarga. Konsumen tersebut mungkin menyukai makanan dan
kegiatan waktu senggang yang sama, dan mengemudikan merek mobil yang sama
dengan anggota yang lain dalam keluarga. Pengaruh keluarga dalam keputusan
konsumen benar-benar meresap.
1.2
Kerugian maupun kekurangan terhadap penggunaan keluarga sebagai
unit analisis yaitu :
Studi
tentang keputusan keluarga sebagai konsumen kurang lazim dibandingkan studi
tentang individu sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian dalam studi
pembelian keluarga adalah kesulitan
dalam mempelajari tentang keluarga sebagai organisasi. Survey dan
metodologi penelitian pemasaran lain
lebih mudah dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga. Pemberian
kuesioner kepada seluruh keluarga membutuhkan akses ke semua anggota pada waktu
yang lebih kurang sama, dengan menggunakan bahasa yang mempunyai makna sama
bagi semua anggota keluarga, dan menafsirkan hasil ketika anggota dari keluarga
yang sama melaporkan opini yang bertentangan mengenai apa yang dibeli oleh
keluarga atau pengaruh relative dalam keputusan tersebut.
2.
Uraikan
apa saja peran anggota keluarga dalam mempengaruhi proses keputusan pembelian
konsumen berikan contohnya masing – masing !
Di dalam pengambilan
keputusan terdapat peran – peran tertentu yang dapat dilakukan oleh anggota
keluarga. Peranan anggota
keluarga dalam pengambilan keputusan pembelian antara lain :
1)
Penjaga
pintu (gatekeepers)
Perannya adalah mengatur dan
mengendalikan informasi yang akan masuk ke keluarga. Yang berperan
sebagai penjaga pintu ini berperan untuk menerima, meneruskan atau
menolak/menghentikan informasi yang akan disampaikan kepada anggota keluarga.
Contoh :
Pada proses pembelian laptop,
saya mempunyai seorang kakak yang kuliah di perguruan tinggi. Dia akan lebih
mengetahui mana laptop yang bagus spesifikasinya dan mana yang tidak. Sehingga
kakak akan berperan sebagai penjaga pintu (gatekeepers) untuk informasi mana
yang harus diteruskan, diterima atau ditolak kakak sebelum disampaikan kepada
keluarga mengenai informasi laptop tersebut.
2)
Pemberian
Pengaruh (influencer)
Peranannya adalah memberi
pengaruh kepada anggota keluarga lain untuk mengambil keputusan. Pemberi
pengaruh akan mengevaluasi alternatif – alternatif yang tersedia. Pemberi
pengaruh mempunyai peran penting dalam mempengaruhi pengambilan keputusan
pemelihan, penggunaan atau penghentian suatu produk atau jasa.
Contoh :
Adik saya ingin membeli
handphone yang canggih seperti Android, maka saya sebagai kakak akan
menyarankan untuk mencari – cari informasi mengenai spesifikasi dan harga
handphone Android. Karena saya memakai handphone Samsung, maka saya juga akan
memberikan pengetahuan kepada adik saya mengenai handphone Samsung. Sehingga,
adik saya tertarik untuk membeli handphone Samsung. Disini saya sebagai kakak
berperan sebagai influencer / pemberi pengaruh terhadap keputusan pembelian
adik saya.
3)
Pengambilan
Keputusan (decision maker)
Peranannya adalah memutuskan
produk /jasa yang akan dibeli. Di dalam keluarga peran ini bisa diperankan oleh
suami atau istri atau anak tergantung dari produk yang dibeli dan kondisi
dominasi pengambilan keputusan dalam keluarga.
Contoh :
Suatu keluarga ingin membeli
sebuah mobil, karena yang lebih mengetahui mengenai mobil adalah ayah, maka
yang berperan sebagai pengambilan keputusan disini adalah ayah. Jika mobil Honda
CRV mempunyai spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan keluarga, maka ayah akan
mengambil keputusan untuk membeli mobil tersebut.
4)
Pembeli
(buyer)
Peranannya adalah membeli
atau melakukan transaksi atas barang atas jasa.
Contoh :
Jika suatu keluarga ingin
membeli kulkas, maka yang berperan sebagai pembeli disini adalah ibu. Karena
ibu akan lebih mengetahui mana kulkas yang bagus dan tidak.
5)
Penyiap
(Preparer/installer)
Perannya menyimpan segala
sesuatunya sehingga produk atau jasa siap digunakan/dikonumsi.
Contoh :
Di keluarga saya sangat
senang dengan makan es krim, maka ibu akan membeli es krim dan menyimpannya
hingga pada saat kami berkumpul maka ibu akan menyajikan es krim tersebut
sebagai cemilan untuk keluarga kami.
6)
Pengguna
(user)
Perannya memakai produk atau
menggunakan produk/jasa yang dibeli.
Contoh :
Suatu keluarga membeli
peralatan memasak, yang berperan sebagai pengguna dari peralatan memasak disini
adalah ibu. Karena ibu yang setiap harinya memasak dan menggunakan peralatan
memasak tersebut.
7)
Pemeliharaan
(Maintainer)
Peranannya
adalah merawat daan melakukan usaha yang memungkinkan produk atau jasa dapat
digunakan dan dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan jangka waktunya.
Contoh
:
Jika
di suatu keluarga mempunyai mobil, maka ayah akan berperan sebagai maintainer,
yaitu dengan cara menservice setiap bulannya, membawa ke bengkel, mencuci
mobil, dsb. Hal ini akan ayah lakukan untuk merawat mobilnya agar tetap aman
dan nyaman pada saat digunakan.
8)
Pembuang
(Disposer)
Peranannya
adalah berinisiatif menghentikan atau tidak melanjutkan penggunaan produk atau
jasa yang digunakan.
Contoh
:
Ibu
saya biasanya menggunakan produk MSG seperti Royco / Masako untuk menyedapkan
makanan. Karena saya mengetahui bahwa produk MSG itu tidak baik untuk
kesehatan, maka saya akan meminta ibu untuk menghentikan penggunaan produk MSG
lagi. Hal ini saya lakukan karena saya mencintai keluarga saya dan saya peduli
terhadap kesehatan keluarga saya. Sehingga dalam hal ini saya berperan sebagai
pembuang (disposer).
9)
Pencetus
(Initiator)
Yaitu anggota keluarga yang mempunyai
ide atau gagasan untuk memilih dan membeli.
Contoh
:
Seorang
anak ingin dibelikan biscuit oleh ibunya. Kakaknya yang ikut mencoba memakan
biscuit itu dan akhirnya menyukainya, maka sang kakak menyarankan ibunya untuk
membeli biscuit untuk dikonsumsi keluarganya setiap hari. Dalam hal ini sang
adik berperan sebagai pencetus (initiator).
10)
Organizer (pengatur)
Peranannya adalah mengatur apakah
produk tersebut bisa dimulai dipakai, dibuang atau dihentikan.
Contoh :
Pada pemakaian produk popok bayi
(diapers). Maka seorang ibu akan mengatur kapan ia akan menggunakan popok bayi
pada anaknya, misalnya pada saat berumur 1 bulan – 3 tahun atau pada saat
bepergian jauh. Selain itu, seorang ibu juga akan membuangnya apabila popok
bayi yang digunakan sudah penuh pada saat dipakai anaknya. Dan seorang ibu akan
menghentikan penggunaan produk popok bayi tersebut jika terjadi iritasi pada
anaknya ataupun jika anaknya sudah cukup umur untuk tidak menggunakan popok
bayi lagi.
3.
Bagaimana
suatu iklan didesain agar mengimbau perbedaan dalam peranan instrumental dan
ekspresif di dalam keluarga ? Carilah masing – masing 2 contoh iklan yang
menggambarkan peranan instrumental dan ekspresif di dalam keluarga !
Peran
instrumental, yang juga dikenal sebagai peran fungsional atau ekonomi,
melibatkan aspek keuangan, karakter performasi, dan sifat “fungsional” lain
seperti kondisi pembelian. Peranan ekspresif melibatkan dukungan kepada anggota
keluarga yang lain dalam proses pengambilan keputusan dan kebutuhan estetik
atau emosi keluarga, termasuk penegakan norma keluarga. Berbagai
anggota keluarga mungkin memenuhi baik peran instrumental maupun peran
ekspresif, bergantung pada jenis keputusan pembelian dan karakteristik
individual dari anggota keluarga yang bersangkutan.
Iklan yang sehari – hari
masyarakat lihat juga mempunyai makna peran instrumental maupun peran
ekspresif. Iklan keluarga yang menampilkan peran instrumental akan lebih
menonjolkan aspek keuangan maupun fungsional dari anggota keluarganya. Misalnya
pada peran ayah, seorang ayah akan lebih ditampilkan dalam iklan tersebut
sebagai sosok yang pekerja keras, yang dapat memberikan materi dan bertujuan
untuk meringankan beban bagi individu (anak). Contoh iklan untuk peran
instrumental ini adalah asuransi. Pada iklan peran ekspresif yang ditampilkan
adalah dorongan atau dukungan anggota keluarga terhadap anggota keluarga
lainnya dalam memilih suatu produk. Jadi disini anggota keluarga yang ingin
memutuskan untuk membeli suatu produk mendapat pengaruh dari anggota keluarga
lainnya. Selain itu, anggota keluarga yang menjadi kelompok acuan disini yang
lebih mempunyai banyak kesamaan dengan calon konsumen tersebut.
Contoh iklan yang
menggambarkan peran instrumental dan ekspresif di dalam keluarga adalah :
3.1
Iklan Biskuat Semangat Ibu dan Anak (Instrumental)
Iklan ini menunjukkan bahwa
sosok seorang ibu yang tidak ingin anaknya menang dengan cara ibunya yang
mengalah. Namun sang ibu ingin anaknya menang dengan kemampuannya sendiri. Sang
ibu akan merasa dirinya menang jika melihat anaknya dapat mengalahkan dirinya
dengan kemampuan anaknya sendiri. Pada iklan tersebut sang ibu memberikan
semangat lewat produk biskuat agar anaknya rajin berlatih dan dapat mengalahkan
dirinya. Hal ini menunjukkan adanya peran instrumental berupa peran fungsional
dari seorang ibu.
3.2
Iklan
Asuransi Pendidikan Sequis Life (Instrumental)
Iklan
ini menunjukkan pentingnya peran orang tua terhadap pencapaian rasa ingin tahu
dan penggapaian cita-cita seorang anak. Dalam hal ini pihak orang tua harus
mampu menjamin biaya pendidikan anaknya misalnya dengan menjadi nasabah
asuransi pendidikan Sequislife. Peran instrumental yang ditampilkan dalam iklan
asuransi ini bersifat nyata dan bentuk materi yang diasuransikan dan bertujuan
untuk meringankan beban anaknya yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar
dalam pendidikannya serta keluarga dapat memenuhinya.
3.3
Iklan
Wardah versi pernikahan (Ekspresif)
Peranan ekspresif di dalam
keluarga terlihat jelas dalam iklan kosmetik kecantikan merek wardah. Pada
iklan tersebut terlihat bahwa seorang adik perempuan yang dari dahulu memakai
produk kecantikan wardah akibat terpengaruh pada peranan ekspresif kakak
perempuannya yang juga memakai produk yang sama. Sampai kepada saat dimana adik
tersebut ingin menikah tetap menggunakan produk kecantikan wardah untuk rias
wajahnya. Pengaruh ekspresif yang ditimbulkan dari seorang kakak yang merupakan
salah satu anggota keluarga sangat mempengaruhi terhadap perilaku pembelian
konsumen.
3.4
Iklan
Tropicana Slim versi Seperti Papa (Ekspresif)
Iklan ini menceritakan
tentang seorang anak yang selalu ingin seperti ayahnya. Ayahnya suka makanan
manis, dia pun ikut menyukai makanan manis. Tetapi ketika ayahnya terkena
penyakit diabetes, untuk pertama kalinya dia tidak ingin menjadi seperti
ayahnya. Oleh karena keturunan diabetes 6 kali lebih berisiko, ibunya
menganjurkan suami dan anaknya untuk mengkonsumsi gula Tropicana Slim Diabetes
(suami) dan Tropicana Slim Classic (anak). Padahal mungkin saja anaknya ini
ingin mengkonsumsi gula biasa misalnya Gulaku. Akan tetapi karena ada pengaruh
dari anggota keluarga lain yaitu ibu dan ayahnya, sehingga ia juga turut
mengkonsumsi Tropicana Slim Classic. Peran ekspresif yang ditampilkan disini
terlihat dari seorang anak yang ingin seperti ayahnya dan mengkonsumsi sesuatu
yang sama dengan ayahnya.
4.
Apakah
akan ada lebih banyak atau lebih sedikit wanita yang bekerja di luar rumah pada
masa datang ? Variabel apa yang harus dipertimbangkan dalam menjawab pertanyaan
ini ? Bagaimana jawabannya mempengaruhi permintaan akan produk konsumen ?
Berikan contoh iklan perubahan struktur keluarga terhadap proses keputusan
pembelian konsumen !
4.1
Ya.
Diperkirakan pada masa yang akan datang akan ada lebih banyak wanita yang
bekerja di luar rumah.
Hal ini dikarenakan saat ini
perbandingan jumlah penduduk lebih banyak wanita daripada pria. Dengan adanya
kebebasan aturan dalam negara Indonesia yang tidak melarang wanita untuk
bekerja diluar rumah akan menjadikan meningkatnya jumlah wanita yang bekerja di
suatu perusahaan. Globalisasi merupakan salah satu pengaruh terhadap banyaknya
wanita yang bekerja diluar rumah pada masa yang akan datang. Peningkatan kebutuhan rumah tangga menjadi
suatu faktor yang berpengaruh terhadap wanita yang ingin bekerja diluar. Saat
ini kebanyakan wanita tidak merasa cukup terhadap hasil pendapatan dari
suaminya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, mereka ingin memiliki
pendapatan yang lebih, sehingga keinginan untuk bekerja diluar rumah semakin
meningkat. Dengan banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah maka akan
mempengaruhi permintaan terhadap produk. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya
pendapatan di suatu rumah tangga karena kedua orangtua yang sama-sama bekerja
diluar rumah.
4.2
Variabel
yang harus dipertimbangkan:
1)
Tingkat pendidikan
Tingkat
pendidikan seorang wanita yang lebih tinggi cenderung akan membuat wanita
tersebut untuk bekerja di luar rumah daripada hanya tinggal dirumah untuk
mengurus anak dan rumah tangga. Wanita yang memiliki tingkat pendidikan yang
lebih tinggi akan lebih memperhatikan produk apa yang akan mereka beli.
Contohnya adalah produk susu bayi, para ibu rumah tangga yang berpendidikan
akan memilih produk susu bayi yang berkualitas dan memiliki nilai gizi yang
baik untuk anaknya.
2)
Gaya hidup
Terdapat
beberapa gaya hidup yang dimiliki oleh seorang wanita misalnya tradisionalis,
moderat, dan feminis. Feminis dan moderat lebih mudah daripada tradisionalis
dan umumnya lebih terdidik serta lebih mungkin bekerja punya waktu. Wanita yang
terbiasa dengan gaya hidup mewah cenderung tidak akan puas jika hanya
mengandalkan penghasilan dari suami saja, sehingga ia pun ingin menambah
pendapatan lain agar semua kebutuhannya terpenuhi. Gaya hidup seseorang
menentukan keputusan pembelian suatu produk, para wanita yang memiliki gaya
hidup mewah cenderung memilih barang-barang yang memiliki merek terkenal dan
harga yang mahal untuk mereka digunakan.
3)
Kondisi ekonomi
Kondisi
ekonomi yang lemah merupakan salah satu alasan wanita untuk bekerja di luar
rumah. Hal ini dilakukan oleh seorang wanita untuk membiayai kebutuhan hidupnya
yang tidak akan terpenuhi jika ia tidak bekerja. Pemilihan suatu produk yang
akan digunakan disesuaikan dengan pendapatan yang diperoleh. Sehingga wanita
dengan kondisi ekonomi yang lemah akan memilih produk yang sesuai dengan
kebutuhannya.
4.3
Contoh
perubahan struktur keluarga terhadap keputusan pembelian konsumen
Hal ini dicontohkan pada
iklan Mesin cuci Samsung Eco Buble (http://www.youtube.com/watch?v=ijmTvUtdbPE).
Keputusan membeli dalam keluarga dipengaruhi oleh keadaan
sudah menikah atau belum, ukuran jumlah anggota keluarga, hal tersebut
mempengaruhi jumlah belanjaan yang akan dibeli maupun budget yang akan
disiapkan untuk mengambil keputusan dalam hal membeli suatu barang.
Dalam iklan mesin cuci
Samsung Eco Buble ini terlihat dari perubahan struktur keluarga yaitu dengan
adanya anak dalam suatu keluarga. Dimana terdapat anak bayi yang selalu identik
dengan kelembutan seperti buble (gelembung/busa). Sehingga orang tua juga harus
memikirkan bagaimana cara agar pakaian yang dipakai keluarganya terutama anak
bayi tersebut selembut buble tersebut. Akhirnya dengan adanya mesin cuci
Samsung Eco Buble yang mempunyai program “baby care” dan dapat digunakan untuk
mencuci pakaian bayi serta tetap mempertahankan kelembutan di setiap helainya,
orang tua pun harus membeli mesin cuci ini. Dengan adanya produk mesin cuci ini
menunjukkan dengan perubahan struktur keluarga tersebut yang memiliki anggota
keluarga baru (anak bayi) akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen akan
suatu produk yaitu mesin cuci.
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi keluarga merupakan
faktor unit kecil pusat pengambilan keputusan konsumen yang mempunyai
sepuluh peran yang dapat dilakukan antara lain Penjaga pintu, Pemberian
Pengaruh Pengambilan Keputusan, pembelian, penyiapan, Pengguna, pemeliharaan,
Pembuang, pengatur, dan pencetus keputusan pmbelian konsumen. Dalam keluarga
juga terdapat variabel sosiologis yang mencakup peran instrumental dan
ekspresif. Dimana kedua peran tersebut juga banyak ditampilkan dalam suatu
iklan. Serta dalam suatu siklus kehidupan keluarga pasti ada perubahan struktur
keluarga yang nantinya juga akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen akan
suatu produk atau jasa.
Saran
Saran kami untuk pemasar atau
produsen suatu produk atau jasa, perlunya menganalisis pengaruh yang sering
diberikan anggota keluarga dalam memtuskan untuk membeli suatu produk atau
jasa. Selain itu, juga perlu mengadakan kuesioner terhadap keluarga yang
biasanya mempunyai selera yang berbeda – beda.
DAFTAR
PUSTAKA
Adrianbali. Iklan Sequis Life. http://www.youtube.com/watch?v=iGig6SxDdDM [diunduh pada tanggal 6 Oktober 2014 pukul 16.19]
Ardiansyah, W. Ridwan. Keluarga Merupakan Faktor Primer dalam Mempengaruhi Pembelian. http://cochochipuenak.wordpress.com/2010/11/08/keluarga-merupakan-faktor-primer-dalam-mempengaruhi-pembelian/ [diunduh pada tanggal 6 Oktober 2014 pukul 13.14]
Asmaniadi, Ervin Kurnia. Pengaruh Keluarga terhadap Perilaku Konsumen. http://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/10/10/pengaruh-keluarga-terhadap-perilaku-konsumen/ [diunduh pada tanggal 6 Oktober 2014 pukul 15.49]
Biskuat Semangat. Iklan Biskuat Semangat Ibu dan Anak - 45 Detik. http://www.youtube.com/watch?v=C0ayAGh8o6Q [diunduh pada tanggal 7 Oktober 2014 pukul ]
Chanwr. Pengaruh Keluarga dan Rumah Tangga tehadap Perilaku Konsumen. http://chanwr93.blogspot.com/2012/12/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html [diunduh pada tanggal 6 Oktober 2014 pukul 12.05]
Nugraha, Cipta. Pengaruh Keluarga dan Rumah Tangga dalam Perilaku Konsumen. http://es-ciptanugraha.blogspot.com/2013/01/tulisan-tentang-pengaruh-keluarga-dan.html [diunduh pada tanggal 6 Oktober 2014 pukul 13.14]
Nugroho, Adi. Pengaruh
Keluarga dan Rumah Tangga (Tugas Softskill). http://kacibi.blogspot.com/2012/12/12-pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html
[diunduh pada tanggal 6 Oktober 2014 pukul 12.07]
0 comments on "Pengaruh Keluarga Terhadap Perilaku Konsumen"
Post a Comment