hello anak manajemen agribisnis (^^)/
aku mau berbagi ilmu sama kalian yang sedang mampir di blog ini :D
document word ini kesimpen terus di folder file aku
tadinya ini adalah tugas dari mata kuliah Bahasa Indnesia sewaktu aku masih semester 1
biar manfaat aku share aja disini
this is free ~
you can copy this or share to others media
tapi inget yaa tulisan ini harus dibaca dan dipahami :)
oia kalau habis dikasih sesuatu sama orang harus bilang apaa ??
te-ri-ma ka-sih
add me on facebook
follow me on twitter
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Tanah yang semakin sempit untuk
ditanami mendorong munculnya sistem baru dalam bercocok tanam, yaitu metode
bercocok tanam tanpa tanah yang disebut hidroponik. Melalui sistem hidroponik
tanaman dapat ditanam dengan media selain menggunakan tanah. Bagi masyarakat
awam hal tersebut merupakan sesuatu yang baru. Tanaman sayuran hidroponik
banyak dibudidayakan karena selain memiliki penampilan luar tanaman yang indah,
sayuran juga lebih efisien karena tanaman sayuran tidak membutuhkan waktu yang
lama untuk panen dan produktif dapat dikonsumsi atau dipasarkan.
1.2 Rumusan
1. Apa itu tanaman sayuran hidroponik ?
2. Bagaimana metode penanaman sayuran
hidroponik ?
3. Apa kelebihan tanaman sayuran
hidroponik ?
1.3 Tujuan
1. Mendefinisikan pengertian tanaman
sayuran hidroponik
2. Menjelaskan dua metode penanaman
sayuran hidroponik
3. Menjelaskan kelebihan bercocok tanam
sayuran dengan menggunakan teknologi hidroponik
BAB II
PERINCIAN MASALAH
2.1 Mendefinisikan
pengertian tanaman sayuran hidroponik
Berasal dari bahasa Yunani, Hydroponic,
dimana hydro berarti air dan ponous berarti kerja. Hidroponik (latin;
hydro = air; ponos = kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan
media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan
lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir,
pecahan batu bata, atau serbuk kayu sebagai pengganti media tanah. Tanaman sayuran
hidroponik bisa dilakukan secara kecil di rumah sebagai suatu hobi atau secara
besar dengan tujuan komersial.
Tanaman yang bisa ditanam di media tanam hidroponik adalah
golongan tanaman hortikultura, meliputi : tanaman sayur, tanaman buah, tanaman
hias, pertamanan, dan tanaman obat-obatan. Pada hakekatnya berlaku untuk semua
jenis tanaman baik tahunan, biennial, maupun annual. Tetapi paling lazim adalah
umumnya merupakan tanaman annual (semusim). Hampir semua tanaman sayuran sebenarnya
bisa dibudidayakan dengan sistem hidroponik, seperti selada, sawi, pakchoi, tomat, wortel, brokoli,
cabai, seledri, bawang merah, bawang putih, bawang daun, dan terong.
2.2 Menjelaskan metode penanaman sayuran
hidroponik
Dalam upaya memproduksi tanaman sayuran hidroponik, diperlukan
beberapa peralatan dasar agar tanaman dapat tumbuh dengan baik seperti daerah
perakaran harus memperoleh cukup udara, air dan unsur hara/nutrisi. Metode
hidroponik terdiri dari dua bagian, yaitu hidroponik substrat dan NFT (Nutrient film technique).
2.3 Menjelaskan kelebihan tanaman sayuran hidroponik
Kelebihan bertanam secara hidroponik dapat berkembang dengan cepat
yaitu keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin. Bagi kaum vegetarian dan masyarakat yang mengerti arti pentingnya
sayuran bagi tubuh, pemilihan tanaman sayuran hidroponik sangat penting karena
sangat menyehatkan dan banyak manfaatnya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tanaman sayuran hidroponik
Tanaman sayuran dengan menggunakan teknologi hidroponik sudah
dikenal sejak lama bahkan saat tahun 1936 istilah hidroponik lahir. Teknologi
hidroponik merupakan cara bercocok tanam yang hemat lahan, karena dapat
dilakukan di pekarangan lahan yang sempit terutama bagi masyarakat perkotaan
(pinus 2008). Media tanam hidroponik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut
:
·
Dapat menyerap dan menghantar air
·
Tidak mempengaruhi pH air
·
Tidak berubah warna
·
Tidak mudah lapuk atau busuk
3.2 Metode penanaman sayuran hidroponik
a. Metode substrat
Metode ini tidak
menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan media padat (bukan tanah)
yang dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung
akar tanaman seperti halnya fungsi tanah. Media dapat berupa batu apung, serbuk
gergaji, atau pasir. Larutan nutrisi diberikan dengan cara disiram atau dialirkan
melalui sistem irigasi. Garam pupuk yang diberikan pada larutan harus
mengandung semua unsur yang dibutuhkan tanaman. Unsur utama yang dibutuhkan
dalam pembuatan nutrisi untuk tanaman sayuran hidroponik adalah Nitrogen (N),
Kalium (K), Kalsium (Ca), Fosfat (P), Belerang (S), Magnesium (Mg), Sulfur (S),
Besi (Fe), Cumprum (Cu), dan Borium (B).
b. Metode NFT
NFT (Nutrient Film Technique)
merupakan model budidaya dengan meletakan akar tanaman pada lapisan air yang
dangkal. Air tersebut tersirkulasi dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan
tanaman. Perakaran dapat berkembang di dalam larutan nutrisi karena di
sekeliling perakaran terdapat selapis larutan nutrisi. Kelebihan air akan
mengurangi jumlah oksigen, oleh karena itu lapisan nutrisi dalam system NFT
dibuat dengan maksimal tinggi larutan 3mm, sehingga kebutuhan air (nutrisi) dan
oksigen dapat terpenuhi. Untuk kebutuhan nutrisi menggunakan metode NFT sama
kandugannya dengan metode substrat.
Dalam bukunya, Siswandi (2006) menemukan kesulitan penggemar
hidroponik dalam membuat formula nutrisi sendiri yaitu ada pada peralatan yang
harus tersedia, seperti timbangan bahan kimia, pengetahuan mengenai bahan
kimia, dan cara pencampurannya yang benar serta biasanya di toko kimia tidak
tersedia unsur yang dibutuhkan pada saat diperlukan. Jadi lebih praktis membeli
bahan jadi siap pakai yang mengandung unsur-unsur nutrisi lengkap untuk
kebutuhan tanaman hidroponik yang sudah diramu oleh penjual.
3.1 Kelebihan dan manfaat hidroponik
“Sistem
hidroponik tidak akan merusak tanah karena sistem hidroponik sama sekali tidak
menggunakan tanah, dan penggunaan nutrisi yang sangat presisi disesuaikan
dengan kebutuhan tanaman dalam budidaya hidroponik sehingga bila dapat dikelola
dengan baik, sangat kecil efek residu pupuk yang berbahaya di lingkungan kita” (BBPP 2012).
“Hasil pertanian hidroponik juga
masuk dalam katagori sehat dan enak ini, bagaimana tidak? Dengan nutrisi
yang sangat terkontrol sesuai jenis tanamannya, membuat tanaman dapat tumbuh
dengan optimal dan mendapatkan apa yang dibutuhkannya dengan tepat sehingga
menghasilkan tekstur dan rasa yang renyah. Disamping itu, kandungan gizi dalam
produk hidroponik sangat baik karena nutrisi yang diberikan kepada tanaman
dapat dikontrol sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan” ( BBPP 2012).
Selain itu kelebihan
lainnya sebagai berikut :
1. Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau
obat hama yang dapat merusak tanah, dan mengurangi CO2
karena tidak perlu menggunakan mesin.
2. Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media
tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
3. Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan
setiap hari sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung di
dalam wadah yang dipakai.
4. Penanaman sayuran hidroponik dapat dilakuakn pada lahan atau ruang
yang terbatas, misalnya di atap.
5.
Hasil tanaman aman dimakan karena terbebas dari kotoran
dan hama.
6.
Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat
terjaga.
7.
Tidak perlu banyak tenaga kerja.
8.
Lingkungan kerja lebih bersih.
9. Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang
disebabkan oleh bakteri, ulat dan cacing nematoda yang banyak terdapat dalam
tanah.
10. Harga jual produk hidroponik lebih
tinggi dari produk non-hidroponik bagi produsen, karena dapat mencapai 4-5 kali
harga normal di pasar tradisional.
BAB
IV
KESIMPULAN
4.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa bercocok tanam tanpa tanah memberi keuntungan yang lebih besar, terutama
bagi penduduk perkotaan yang memiliki lahan sempit atau gersang. Cara ini
memberi nilai plus dalam menciptakan penghijauan di tempat-tempat yang tidak
memungkinkan lagi ditanam pohon dengan media tanah.
DAFTAR
PUSTAKA
Lingga
Pinus. 2008. Hidroponik bercocok tanam
tanpa tanah. Jakarta: Penebar
Swadaya
Siswandi.
2006. Tanaman Hidroponik. Yogyakarta:
PT Citra Aji Parama
http://www.dapurusaha.com/index.php?option=com_content&view=article&id=182:hasil-tanaman-hidroponik-diburu-di-singapura&catid=25:agrobisnis&Itemid=111(Minggu,17 Oktober 2010 20:26)
https://ndorogurumutan.wordpress.com/2012/05/06/bertanam-dengan-sistem-hidroponik/#more-1519 (6 Mei 2012)
DAFTAR
ISTILAH
Biennial
tanaman memiliki siklus hidup yang biasanya memakan waktu dua musim dari
perkecambahan sampai mati untuk lengkap, tanaman berbunga biasanya mekar dan
berbuah di musim kedua.
Annual
tanaman yang melengkapi siklus seluruh hidupnya dalam waktu satu tahun.
Substrat mendukung
permukaan di mana suatu organisme tumbuh. Substrat mungkin hanya memberikan
dukungan struktural, atau mungkin menyediakan air dan nutrisi. Substrat mungkin
menjadi anorganik, seperti batu atau tanah, atau mungkin organik, seperti kayu.
pH derajat keasaman yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang
dimiliki oleh suatu larutan.
BBPP Balai Besar
Pelatihan Pertanian.
Residu ampas; endapan.
Nematoda hewan termasuk kelas cacing (ulat) yang
hidup sebagai parasit pada tumbuhan, binatang, atau hidup bebas di dalam tanah
atau air.
0 comments on "mengenal sayuran hidroponik #share"
Post a Comment