Data-Data Informasi Pasar
Wilayah
|
2000 (Juta Jiwa)
|
2010 (Juta Jiwa)
|
DKI Jakarta
|
8.389.443
|
9.607.787
|
Jawa Barat
|
35.729.537
|
43.053.732
|
Indonesia
|
206.264.595
|
237.641.326
|
Sumber : www.bps.go.id
Permintaan sayuran
yang dikonsumsi sebagai bahan pelengkap makanan pokok akan terus berfluktuasi
seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk saat ini. Dari tahun ke
tahun, populasi penduduk Indonesia semakin meningkat. Pada tahun 2000, jumlah
penduduk Indonesia yaitu sekitar 206 juta dan pada tahun 2010 jumlah penduduk
Indonesia sekitar 237 juta. Pertambahan jumlah penduduk di Indonesia memperlihatkan
peningkatan yang cukup pesat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka akan
berpengaruh terhadap jumlah konsumsi sayuran di Indonesia.
Market Share
Pada usaha sayur
selada keriting hidroponik mengambil market pasar yang berada di wilayah
Jakarta dan Bandung. Perhitungan market share dengan melihat kapasitas produksi
dari beberapa usaha sejenis yang berlokasi di sekitar cakupan pasar. Cakupan
pasar usaha sayur selada hidroponik ini berada di sekitar wilayah DKI Jakarta
dan Bandung. Sehingga menurut hasil wawancara dengan manager PT. Kebun Sayur
Segar (Parung Farm) terdapat 2 perusahaan sayuran hidroponik terbesar di pulau
Jawa Barat yang memiliki market share 40%:40%. Sehingga sisa market share untuk
pengusaha di wilayah Jawa Barat yaitu 60%. Usaha sayuran selada hidroponik
mengambil market share sebesar 20%.
Harga di
Pasaran
Harga untuk produk hidroponik
yang berada di pasaran bervariasi antara Rp. 10.000 – Rp. 80.000 per kg
tergantung dengan jenis sayuran yang dipasarkan. Semakin jenis sayuran jarang
berada di pasar lokal maka semakin mahal pula harga yang ditawarkan. Jenis
sayuran yang dijual dengan harga lebih dari Rp. 40.000,-/kg yaitu selada
Endive, Romaine, Lollo Rossa, Monde, Selada Keriting Merah, dan lain sebagainya.
Menurut salah satu pengusaha hidroponik di kota Tangerang Selatan Provinsi
Banten harga sayuran hidroponik tergolong mahal, hal ini disebabkan oleh biaya
produksi yang cukup mahal yaitu mencapai Rp. 18.000 – Rp. 22.000 per kg.
Keinginan dan
Kebutuhan Konsumen
Permintaan produk hidroponik terkait erat dengan peningkatan
kesadaran hidup sehat di masyarakat. Namun, daya beli dan tingkat harga juga
berpengaruh terhadap perluasan pasar. Beberapa orang atau konsumen ingin
mengkonsumsi makanan sehat dengan harga terjangkau, hal ini menyangkut harga
yang menjadi salah satu faktor penentu permintaan sayuran hidroponik. Beberapa
orang atau konsumen ada yang membutuhkan sayuran sehat untuk memenuhi kebutuhan
kesehatannya, hal ini menjadikan produk sayuran hidroponik dicari oleh konsumen
yang membutuhkan sayuran berkualitas.
Peluang Untuk
Memasarkan Produk
Usaha sayur selada hidroponik saat ini masih banyak peluang
untuk dikembangkan. Setiap tahun permintaan terhadap produk hidroponik
bertambah 10 – 15 %. Setiap bulan 41 gerai pasar modern Carrefour di Jakarta
dan sekitarnya memerlukan pasokan yang berjumlah total hingga 3 ton sayuran
hidroponik, saat ini pasar modern
Carrefour tersebut menginginkan tambahan pasokan bulanan sedikitnya 600 kg.
Jika memenuhi syarat, pemasok baru dipersilahkan untuk memasarkan produk
hidroponiknya pada pasar modern Carrefour. (Menurut Caesario Parlindungan,
Senior General Manager Commercial Fresh PT. Trans Retail Indonesia).
Restoran-restoran dan hotel-hotel mewah di perkotaan besar
membutuhkan pasokan bahan baku sayuran hidroponik. Hidroponik menjadi pilihan
kaum elite karena kualitas dari produk hidroponik jauh lebih baik daripada
produk konvensional. Sayur selada dari pasar disimpan 2 hari sudah rusak,
sedangkan sayur selada hidroponik dapat disimpan 3-4 hari tanpa mengubah rasa. Harga
sayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada harga
sayur biasa di pasar tradisional. Sayuran hidroponik terbebas dari pemakaian
pestisida, proses tanam hingga panen yang berhigenitas tinggi, lebih segar, dan
packaging yang lebih baik, sehingga sayuran yang dijual di beberapa supermarket
tersebut selalu cepat terjual habis.
Dengan
semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan vegan/vegetarian dalam
mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan sayuran dan
buah-buahan yang berasal dari proses yang ramah lingkungan akan menjadi
permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka. Karena terbatasnya persediaan,
dan makin tingginya permintaan sayuran jenis hidroponik ini sehingga peluang
bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baik untuk digeluti oleh para pengusaha
dalam skala yang besar, termasuk peluang ekspor ke pasar negara tetangga yang
permintaannya sangat tinggi, seperti Singapura dan Malaysia.
Kesadaran hidup sehat, daya beli
konsumen, dan harga terjangkau menjadi kunci pasar sayuran hidroponik. Saat
ketiganya terbuka pasar tanpa batas membentang luas.
Pesaing Usaha
Di Indonesia terdapat beberapa usaha maupun perusahaan yang
bergerak dalam bidang on farm budidaya produk hidroponik. Perusahaan berskala
menengah sampai dengan besar, sedangkan usaha perseorangan berskala kecil
sampai dengan besar. Daftar pesaing usaha produk hidroponik di Indonesia yang
sampai saat ini baru diketahui oleh saya yaitu sebagai berikut :
No.
|
Nama
Usaha/Perusahaan
|
Lokasi
|
1.
|
PT. Momenta Agrikultura (Amazing Farm)
|
Lembang, Bandung
|
2.
|
PT. Kebun Sayur Segar (Parung Farm)
|
Parung, Bogor
Cugenang, Cianjur
|
3.
|
PT. Kusumasatria Agrobia Tani Perkasa
|
Batu, Jawa Timur
|
4.
|
Jiri Farm
|
Curug Kulon, Tangerang
|
5.
|
PT. Saung Mirwan
|
Megamendung, Bogor
|
6.
|
Suran Farm
|
Cibodas, Lembang
|
7.
|
Syaugi Lettuce Hydroponic Farm
|
Ciputat, Tangerang Selatan
|
8.
|
Kebun Sayur
|
Tangerang Selatan, Banten
|
Pesaing tersebut memproduksi berbagai macam jenis komoditas
hortikultura dengan sistem hidroponik maupun aeroponik.
Segmentation,
Targetting, Positioning
-
Segmentasi
Segmentasi pasar adalah proses memilih suatu pasar ke dalam berbagai
kelompok pelanggan yang berperilaku sama atau memiliki kebutuhan serupa.
Pemasaran segmen, segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki
seperangkat keinginan yang sama. Adapun segmentasi pada usaha sayuran
hidroponik “Greeny Farm” yaitu :
Geografi :
Wilayah Kota Jakarta dan Kota Bandung, maksud dari cakupan pasar ini adalah
usaha sayuran selada hidroponik akan memasok ke beberapa restoran dan hotel
yang berada di sekitar wilayah Jakarta dan Bandung. Namun seiring dengan
berjalannya waktu dan pertumbuhan skala usaha, dimungkinkan untuk perluasan
pasar sampai keluar wilayah tersebut. Penetapan segmentasi berdasarkan wilayah
ini dikarenakan rencana lokasi usaha akan ditempatkan di daerah Cianjur yang
memiliki akses distribusi yang mudah untuk ke wilayah Jakarta dan Bandung.
Demografi :
·
Umur 5 tahun sampai dengan 70 tahun
·
Jenis kelamin laki-laki dan perempuan
·
Pendidikan SMA, D3, S1, S2, S3
·
Agama semua yang dianut oleh masyarakat Indonesia
Psikografis :
·
Kepribadian seseorang yang menyukai sayuran sehat, bersih,
dan memiliki tampilan yang menarik
Perilaku :
·
Tingkat pemakaian setiap hari mengkonsumsi sayuran
·
Kelas Sosial, konsumen yang mampu dan memiliki daya beli
yang menegah sampai dengan tinggi
Targetting
Targeting merupakan proses mengevaluasi dan
membandingkan berbagai segmen pasar global, serta memilih satu atau lebih
diantaranya sebagai pasar sasaran yang dinilai berpotensi paling besar untuk
dilayani secara efektif dan efisien. Target konsumen untuk produk
selada keriting hidroponik adalah :
·
Berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
·
Memiliki usaha restoran dan perhotelan dengan skala usaha
menengah keatas (konsumen pengusaha)
·
Memiliki pendapatan Rp. 5.000.000,- s/d Rp. 100.000.000,-
per bulan (untuk konsumen perseorangan)
Positioning
Positioning adalah cara produk itu didefinisikan oleh konsumen berdasarkan
sejumlah atribut atau tempat produk tertentu dipikiran konsumen secara relatif
terhadap konsumen yang bersaing. Positioning berusaha menempatkan produk dalam
benak pelanggan sasaran sedemikian rupa, sehingga memperoleh posisi yang unik
dan unggul ini didapatkan dari berbagai diferensiasi. Positioning untuk produk
sayuran selada hidroponik adalah ‘Produk sayuran sehat, bersih, indah, dan
berkualitas yang dibudidayakan dengan menggunakan teknologi hidroponik’. Tag
line yang dipilih untuk positioning pada produk ini yaitu : “let’s come to hydroponic style”. Dengan
tag line tersebut konsumen, customer, maupun masyarakat diajak untuk mendatangi
gaya konsumsi produk hidroponik agar mengikuti perkembangan pertanian saat di
Indonesia maupun di dunia. Dengan positioning ini diharapkan masyarakat dapat
lebih mengenal produk hidroponik, konsumen diharapkan dapat menjadi loyal dalam
mengkonsumsi produk hidroponik, dan customer diharapkan dapat terus setia untuk
memasok bahan bakunya dari usaha Greeny Farm ini.
Bauran
Pemasaran (Marketing Mix)
Product,
mengacu pada value yang terdapat pada produk tersebut, bagaimana produk
tersebut memenuhi kebutuhan konsumen, serta penanganan kualitasnya. Daun selada
kaya akan antioksidan seperti betakarotin, folat dan lutein serta mengandung
indol yang berkhasiat melindungi tubuh dari serangan kanker. Kandungan serat
alaminya dapat menjaga kesehatan organ-organ pencernaan. Keragaman zat kimia
yang dikandungnya menjadikan selada tanaman multikhasiat. Selada juga dapat
berfungsi sebagai obat pembersih darah, mengatasi batuk, radang kulit, sulit
tidur serta gangguan wasir (Wahyudi, 2005).
Selada umumnya dimakan mentah (lalap), dibuat salad atau
disajikan dalam berbagai bentuk masakan Eropa maupun Cina. Jarang sekali selada
disayur masak, karena rasanya menjadi kurang enak. Selada mengandung gizi cukup
tinggi terutama sumber mineral. Kandungan zat gizi dalam 100 g selada antara
lain kalori 15,00 kal, protein 1,20 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 2,9 g, Ca 22,00
mg, P 25 mg, Fe 0,5 mg, Vitamin A 540 SI, Vitamin B 0,04 mg, dan air 94,80 g
(Rukmana,1994).
Produk sayur selada keriting hidroponik akan dikemas
dengan menggunakan kemasan plastik yang tercantum nama produk, label usaha,
alamat usaha, keterangan produk, dan beberapa atribut lainnya. Gambaran kemasan
produk selada keriting hidroponik seperti gambar dibawah ini :
Gambar 1. Kemasan 250 gr Sayuran Selada
Keriting Aeroponic Milik Amazing Farm
Produk pada usaha ini dijual dengan ukuran 250
gr (sedang) dan ukuran 1 kg (besar). Terdapat 2 ukuran sedang dan besar, hal
ini disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen dalam membeli produk. Jumlah
produk yang akan dijual setiap per siklus atau setiap bulannya yaitu 760 kg (sudah
dikurangi dengan persentase kegagalan 5%) atau dengan berjumlah 760 pack produk
yang sudah dikemas.
Price,
mengacu pada harga produk tersebut agar konsumen rela mengorbankan uangnya
untuk membeli produk tersebut. Hal ini juga mencakup strategi penentuan harga
produk tersebut agar bisa bersaing dengan produk kompetitor. Harga yang
ditetapkan untuk satu produk sayur selada hidroponik adalah Rp. 40.000,-/kg dan
Rp. 10.000,-/250 gr. Harga tersebut sudah disesuaikan dengan analisis
perhitungan biaya, pendapatan serta keuntungan, kualitas grade A dan B, BEP
rupiah, daya beli konsumen, dan harga di pasaran. Sedangkan untuk hasil panen
dengan kualitas grade C akan dipasarkan pada pasar tradisional dengan harga
yang sesuai di pasar.
Price = HPP +
Margin
=
Rp. 30.706 + Rp. 9.294
= Rp. 40.000,-/kg ~ Rp. 10.000,-/250gr
(Perhitungan lebih jelas terdapat di aspek finansial )
Place,
mengacu pada tempat produk tersebut dipasarkan, bagaimana agar tempatnya bisa
dijangkau oleh konsumen. Konsumen perseorangan maupun akan mendapatkan produk
sayur selada hidroponik di restoran ataupun hotel mewah di daerah sekitar
Jakarta dan Bandung. Sedangkan untuk konsumen pengusaha maupun customer akan
mendapatkan produk di lokasi tempat usaha yang berada di Cianjur.
Promotion,
merupakan konsep bauran pemasaran yang terakhir, mengacu pada cara
mempromosikan produk tersebut agar diterima konsumen dan melakukan pembelian.
Produk sayur selada keriting hidroponik akan dipromosikan pada media sosial
seperti facebook, twitter, dan blog. Selain itu promosi akan dilakukan pada
seminar-seminar maupun pelatihan tentang hidroponik dan aeroponik. Promosi pada
media cetak seperti majalah kesehatan, dan majalah pertanian.
Sip, artikelnya keren. Pas banget buat tugas kewirausahannya w. Thanks..
ReplyDelete