Friday, March 21, 2014

9 Maret 2014 | wasiat taqwa dan akhlak yang baik

Posted by Unknown at 6:59 PM
Wasiat Taqwa dan Akhlak yang Baik

Al-Qur’an Surat Ali-Imran Ayat : 133-135
133. “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”
134. “(Yaitu) orang yang berinfaq baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan”
135. “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau mendzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa selain Allah ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui”
Seorang hamba memiliki dua hak yang wajib dia tunaikan diantaranya :
1. Hak Allah
2. Hak Hambanya
Melalaikan hak Allah yaitu meninggalkan segala perintahnya dan melakukan apa yang dilarangnya.
“Bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wata’ala dimanapun kamu berada
Imam Abdul Rozak bin Hanbali mengatakan: Orang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala ada di dalam 2 kondisi yaitu, bertakwa pada saat kondisi sedang sendiri dan disaat di tempat orang banyak.
Orang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala dalam kondisi saat sedang sendiri itu lebih baik.
Ketika dia mengkhianati Allah disaat sedang sendiri maka Allah akan mengkhianatinya di depan orang banyak.
Ketika dia merusak hubungannya dengan Allah Subhanahu Wata’ala maka Allah Subhanahu Wata’ala akan membalasnya dengan rusaknya hubungannya dengan manusia.
Perkataan Imam Ibnu Qoyim Al-Jauziyah : Mukmim yang paling sempurna akhlaknya maka dia akan bagus imannya. 
Manusia yang suka menyembunyikan kesalahan maka suatu saat Allah Subhanahu Wata’ala akan membukanya dihadapan orang ramai meski tidak sedikitpun orang melihat perbuatannya dan malapetaka itu terjadi adalah sebuah jawaban dari dosa yang dia lakukan sendiri.
Ini membuktikan bahwa Allah Subhanahu Wata’ala bersama mereka dimanapun berada.
Manusia yang menyembunyikan ketaatannya maka Allah Subhanahu Wata’ala akan membukakan ketaatan itu dan menyebarkan wangi harum kepada manusia.
Manusia yang mementingkan hubungan baiknya hanya dengan manusia saja dan melalaikan hubungan baiknya dengan Allah Subhanahu Wata’ala maka Allah Subhanahu Wata’ala akan membalikkan hubungan yang diharapkan baik itu menjadi buruk karena dia melalaikan hubungan baiknya dengan Allah Subhanahu Wata’ala.
Semakin banyak dosa yang dia lakukan maka semakin banyak pula celaan dari orang yang menyebabkan dirinya celaka di dunia dan di akhirat.
Semakin sedikit dosa yang dia lakukan dan maka sedikit pula celaan dari orang lain.
Dan iringilah perbuatan yang tidak baik dengan perbuatan yang baik yang lebih banyak agar dapat menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan.
“Sungguh perbuatan yang baik itu akan menghapuskan perbuatan yang jelek”
Hikmah adanya Dosa dan Maksiat
Dengan dosa dan maksiat :
1.   Allah Subhanahu Wata’ala ingin memberikan karunia dan menyempurnakan nikmat untuk hamba-Nya
2. Seorang hamba mengetahui kebutuhannya kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa memberikan penjagaan-Nya,pemeliharaan-Nya,dan pertolongan-Nya
“Jagalah hubunganmu dengan Allah maka niscaya Allah Subhanahu Wata’ala akan menjagamu”
3. Seorang hamba mengetahui hakikat dirinya bahwasanya dia adalah makhluk yang bodoh dan sangat dzalim
Orang yang BODOH atau JAHIL yaitu orang yang selalu melakukan kemaksiatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala padahal dia adalah seorang yang alim (orang yang berilmu)
4.  Seorang hamba menjadi tahu kemurahan Allah Subhanahu Wata’ala dalam menerima taubat seorang hamba
“Sungguh Allah Subhanahu Wata’ala akan menerima taubat seorang hamba sebelum ajal sampai di kerongkongannya”
5.  Dia akan mengetahui kejahatan-kejahatannya sehingga dia bisa berhati-hati agar tidak jatuh ke dalamnya (selalu menjaga diri)
6. Dia akan senantiasa tawadhu dan tidak menyombongkan dirinya
7. Dia akan menjadi sibuk terhadap aib dirinya dan dia tidak sibuk mengurusi aib orang lain
Orang yang SUKSES adalah orang yang sibuk dengan mengurusi aib dirinya daripada mengurusi aib orang lain
8. Seorang hamba akan selalu beristigfar memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wata’ala
“Orang yang PINTAR dan CERDAS akan senantiasa melakukan kebajikan-kebajikan atau amal shaleh agar dosanya dihapuskan Allah Subhanahu Wata’ala
Hal-hal yang dapat melebur dosa kita:
- Taubat Murni (Nasuha), yaitu seseorang akan selamat dari dosa dan ancamannya dengan meninggalkan perbuatan buruknya. 
Penjelasan Taubat Wajib yaitu : Meninggalkan perbuatan yang diharamkan dan melaksanakan segala kewajibannya 
Sedangkan penjelasan untuk Taubat Sunnah yaitu : Mengerjakan segala jenis ibadah yang disunnahkan (karena ibadah sunnah adalah perintah Allah Subhanahu Wata’ala) 
- Istighfar, Allah akan mengampuni seorang hamba dengan istighfarnya kedudukan istighfar sama dengan do’a  yang bisa dilakukan oleh dirinya maupun orang lain.

“Istighfar apabila diiringi dengan perbuatan taubat nasuha maka sempurnalah perbuatan pertaubatannya”

0 comments on "9 Maret 2014 | wasiat taqwa dan akhlak yang baik"

Post a Comment

Friday, March 21, 2014

9 Maret 2014 | wasiat taqwa dan akhlak yang baik

Wasiat Taqwa dan Akhlak yang Baik

Al-Qur’an Surat Ali-Imran Ayat : 133-135
133. “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”
134. “(Yaitu) orang yang berinfaq baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan”
135. “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau mendzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa selain Allah ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui”
Seorang hamba memiliki dua hak yang wajib dia tunaikan diantaranya :
1. Hak Allah
2. Hak Hambanya
Melalaikan hak Allah yaitu meninggalkan segala perintahnya dan melakukan apa yang dilarangnya.
“Bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wata’ala dimanapun kamu berada
Imam Abdul Rozak bin Hanbali mengatakan: Orang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala ada di dalam 2 kondisi yaitu, bertakwa pada saat kondisi sedang sendiri dan disaat di tempat orang banyak.
Orang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala dalam kondisi saat sedang sendiri itu lebih baik.
Ketika dia mengkhianati Allah disaat sedang sendiri maka Allah akan mengkhianatinya di depan orang banyak.
Ketika dia merusak hubungannya dengan Allah Subhanahu Wata’ala maka Allah Subhanahu Wata’ala akan membalasnya dengan rusaknya hubungannya dengan manusia.
Perkataan Imam Ibnu Qoyim Al-Jauziyah : Mukmim yang paling sempurna akhlaknya maka dia akan bagus imannya. 
Manusia yang suka menyembunyikan kesalahan maka suatu saat Allah Subhanahu Wata’ala akan membukanya dihadapan orang ramai meski tidak sedikitpun orang melihat perbuatannya dan malapetaka itu terjadi adalah sebuah jawaban dari dosa yang dia lakukan sendiri.
Ini membuktikan bahwa Allah Subhanahu Wata’ala bersama mereka dimanapun berada.
Manusia yang menyembunyikan ketaatannya maka Allah Subhanahu Wata’ala akan membukakan ketaatan itu dan menyebarkan wangi harum kepada manusia.
Manusia yang mementingkan hubungan baiknya hanya dengan manusia saja dan melalaikan hubungan baiknya dengan Allah Subhanahu Wata’ala maka Allah Subhanahu Wata’ala akan membalikkan hubungan yang diharapkan baik itu menjadi buruk karena dia melalaikan hubungan baiknya dengan Allah Subhanahu Wata’ala.
Semakin banyak dosa yang dia lakukan maka semakin banyak pula celaan dari orang yang menyebabkan dirinya celaka di dunia dan di akhirat.
Semakin sedikit dosa yang dia lakukan dan maka sedikit pula celaan dari orang lain.
Dan iringilah perbuatan yang tidak baik dengan perbuatan yang baik yang lebih banyak agar dapat menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan.
“Sungguh perbuatan yang baik itu akan menghapuskan perbuatan yang jelek”
Hikmah adanya Dosa dan Maksiat
Dengan dosa dan maksiat :
1.   Allah Subhanahu Wata’ala ingin memberikan karunia dan menyempurnakan nikmat untuk hamba-Nya
2. Seorang hamba mengetahui kebutuhannya kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa memberikan penjagaan-Nya,pemeliharaan-Nya,dan pertolongan-Nya
“Jagalah hubunganmu dengan Allah maka niscaya Allah Subhanahu Wata’ala akan menjagamu”
3. Seorang hamba mengetahui hakikat dirinya bahwasanya dia adalah makhluk yang bodoh dan sangat dzalim
Orang yang BODOH atau JAHIL yaitu orang yang selalu melakukan kemaksiatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala padahal dia adalah seorang yang alim (orang yang berilmu)
4.  Seorang hamba menjadi tahu kemurahan Allah Subhanahu Wata’ala dalam menerima taubat seorang hamba
“Sungguh Allah Subhanahu Wata’ala akan menerima taubat seorang hamba sebelum ajal sampai di kerongkongannya”
5.  Dia akan mengetahui kejahatan-kejahatannya sehingga dia bisa berhati-hati agar tidak jatuh ke dalamnya (selalu menjaga diri)
6. Dia akan senantiasa tawadhu dan tidak menyombongkan dirinya
7. Dia akan menjadi sibuk terhadap aib dirinya dan dia tidak sibuk mengurusi aib orang lain
Orang yang SUKSES adalah orang yang sibuk dengan mengurusi aib dirinya daripada mengurusi aib orang lain
8. Seorang hamba akan selalu beristigfar memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wata’ala
“Orang yang PINTAR dan CERDAS akan senantiasa melakukan kebajikan-kebajikan atau amal shaleh agar dosanya dihapuskan Allah Subhanahu Wata’ala
Hal-hal yang dapat melebur dosa kita:
- Taubat Murni (Nasuha), yaitu seseorang akan selamat dari dosa dan ancamannya dengan meninggalkan perbuatan buruknya. 
Penjelasan Taubat Wajib yaitu : Meninggalkan perbuatan yang diharamkan dan melaksanakan segala kewajibannya 
Sedangkan penjelasan untuk Taubat Sunnah yaitu : Mengerjakan segala jenis ibadah yang disunnahkan (karena ibadah sunnah adalah perintah Allah Subhanahu Wata’ala) 
- Istighfar, Allah akan mengampuni seorang hamba dengan istighfarnya kedudukan istighfar sama dengan do’a  yang bisa dilakukan oleh dirinya maupun orang lain.

“Istighfar apabila diiringi dengan perbuatan taubat nasuha maka sempurnalah perbuatan pertaubatannya”

No comments:

Post a Comment

 

♪my kawaii (◕‿◕✿) Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez