Monday, November 4, 2013

True Story

Posted by Unknown at 5:38 AM

True Story

by M. Nizar Yuma

Kala itu aku masih duduk dibangku sma, sma negeri 1 tasikmalaya tepatnya. Hari sabtu, dihari itu waktu terasa sangat cepat bergulir, entah mengapa..mungkin karena anak sekolah sangat mendambakan datangnya hari libur, untuk aku pribadi hari sabtu merupakan hari dimana aku bisa pulang kerumah dan bisa menikmati waktu berkumpul bersama keluarga, karena aku tinggal ditempat ini bukan tinggal dirumah sodara apalagi rumah sendiri, aku tinggal disebuah kamar kost berukuran 2x3meter2, tempat yang cukup luas untuk aku diami sendiri. Sang raja hari sudah tepat berada diatas bangunan sekolah ini, itu menandakan bahwa waktu kebebasan segera datang.. Jarum jam terus berputar, aku hanya terfokus kepada sesosok guru didepan kelas, hatiku kergejolak, kapan pintu dibuka, kapan pelajaran kimia ini berakhir, kapan aku bisa menduduki jok mobil jemputan yang setia menjemputku setiap minggu (angkot) hehe Beberapa menit sebelum guru menyudahi materi, kotak amal yang biasa berkeliling dikelas datang menghampiri tepat giliran diatas mejaku. Dengan perasaan riang karena sebentar lagi aku dapat pulang, aku merogoh kantung celana dan aku hanya mendapati 2 lembar uang 2rban dan 1 lembar uang 1rban dan sialnya lagi uang tersebut pas untuk ongkos ku pulang kerumah. Hatipun mulai bergejolak antara bersedekah atau tidak usah. Dan akhirnya akupun memberanikan diri memasukan 2 lembar uang 2rban ku ke kotak amal tersebut. Waktu pulang sudah tiba.. Aku langsung beranjak pulang ke kostan terlebih dahulu untuk mengemasi barang2 bawaanku. Putaran demi putaran kakiku mengayuh sepeda, lantas diiringi dengan lintasan pikiranku memikirkan cara agar aku dapat pulang dengan uang seribu rupiah. Hatipun bergejolak 'ah sudahlah, sampai dulu ke kostan baru nanti dipikirkan' Setibanya didepan pintu kostan, aku mendapat kiriman sms dari kakanya ibu, dia menyuruh aku datang kerumahnya dan akupun menyetujuinya. Akupun segera bergegas dan sengaja tidak mengganti pakaian pramuka ini agar uang untuk ongkos pas seribu rupiah. Setelah turun dr angkutan umum aku masih harus berjalan sekitar 1km lg untuk sampai ke rumah sodara itu. Sesampainya dsana aku diberi jamuan yang lumayan bisa membuat perut anak kost tersenyum. Hehe Betapa kagetnya aku ketika beranjak pulang diberi uang yang jumlahnya beratus2 ribu, aku yakin jika aku akan mendapat balasan dr sedekahku didunia tapi perkiraanku tidak sebanyak ini, sungguh rencana Alloh itu lebih indah. Akhirnya tiba si hari senin, hari yang membosankan bagi sebagian orang tapi tidak denganku, karena uang dari sodaraku masih tersinya banyak dan cukup untuk mengganjal perutku selama 1bulan, yaa ini sangat jelas bisa membuat seorang anak kost senyum senyum sendiri. Akhirnya tasku mendarat juga dimeja yang setia menemaniku berbulan-bulan ini, dan aku sangat tidak sabar menceritakan pengalamanku kemarn kepada seorang teman yang sudah bersamaku selama 2tahun lebih mengenyam pendidikan disekolah ini. Aku mulai bercerita dan diapun tertarik untuk mencontoh pengalamanku kemarn, akhrnya dia memasukan uang 5rb rupiah kedalam kotak amal keliling dikelasku. Hari selasa libur dan kami bertemu pada hari rabu, senang sekali rasanya melihat antusias dari teman sebangku ini bercerita tentang pengalaman sedekahnya dan dia mendapat uang juga dari sodaranya yang jumlahnya 140kalilipat dari yang dia sedekahkan. Kamipun mulai bercerita kepada teman2 sekelas dan merekapun termotivasi untuk bersedah. Meskipun aku sendiri belum tau dan tidak bisa memastikan itu suatu kebetulan atau bukan. Tapi yang jelas aku memberi dorongan kepada teman2 untuk bersedekah dengan ikhlas jangan mengharap balasan beratus kali kali lipat seperti kami hehe Itu segurat pengalamanku, apa pengalamanmu?

0 comments on "True Story"

Post a Comment

Monday, November 4, 2013

True Story


True Story

by M. Nizar Yuma

Kala itu aku masih duduk dibangku sma, sma negeri 1 tasikmalaya tepatnya. Hari sabtu, dihari itu waktu terasa sangat cepat bergulir, entah mengapa..mungkin karena anak sekolah sangat mendambakan datangnya hari libur, untuk aku pribadi hari sabtu merupakan hari dimana aku bisa pulang kerumah dan bisa menikmati waktu berkumpul bersama keluarga, karena aku tinggal ditempat ini bukan tinggal dirumah sodara apalagi rumah sendiri, aku tinggal disebuah kamar kost berukuran 2x3meter2, tempat yang cukup luas untuk aku diami sendiri. Sang raja hari sudah tepat berada diatas bangunan sekolah ini, itu menandakan bahwa waktu kebebasan segera datang.. Jarum jam terus berputar, aku hanya terfokus kepada sesosok guru didepan kelas, hatiku kergejolak, kapan pintu dibuka, kapan pelajaran kimia ini berakhir, kapan aku bisa menduduki jok mobil jemputan yang setia menjemputku setiap minggu (angkot) hehe Beberapa menit sebelum guru menyudahi materi, kotak amal yang biasa berkeliling dikelas datang menghampiri tepat giliran diatas mejaku. Dengan perasaan riang karena sebentar lagi aku dapat pulang, aku merogoh kantung celana dan aku hanya mendapati 2 lembar uang 2rban dan 1 lembar uang 1rban dan sialnya lagi uang tersebut pas untuk ongkos ku pulang kerumah. Hatipun mulai bergejolak antara bersedekah atau tidak usah. Dan akhirnya akupun memberanikan diri memasukan 2 lembar uang 2rban ku ke kotak amal tersebut. Waktu pulang sudah tiba.. Aku langsung beranjak pulang ke kostan terlebih dahulu untuk mengemasi barang2 bawaanku. Putaran demi putaran kakiku mengayuh sepeda, lantas diiringi dengan lintasan pikiranku memikirkan cara agar aku dapat pulang dengan uang seribu rupiah. Hatipun bergejolak 'ah sudahlah, sampai dulu ke kostan baru nanti dipikirkan' Setibanya didepan pintu kostan, aku mendapat kiriman sms dari kakanya ibu, dia menyuruh aku datang kerumahnya dan akupun menyetujuinya. Akupun segera bergegas dan sengaja tidak mengganti pakaian pramuka ini agar uang untuk ongkos pas seribu rupiah. Setelah turun dr angkutan umum aku masih harus berjalan sekitar 1km lg untuk sampai ke rumah sodara itu. Sesampainya dsana aku diberi jamuan yang lumayan bisa membuat perut anak kost tersenyum. Hehe Betapa kagetnya aku ketika beranjak pulang diberi uang yang jumlahnya beratus2 ribu, aku yakin jika aku akan mendapat balasan dr sedekahku didunia tapi perkiraanku tidak sebanyak ini, sungguh rencana Alloh itu lebih indah. Akhirnya tiba si hari senin, hari yang membosankan bagi sebagian orang tapi tidak denganku, karena uang dari sodaraku masih tersinya banyak dan cukup untuk mengganjal perutku selama 1bulan, yaa ini sangat jelas bisa membuat seorang anak kost senyum senyum sendiri. Akhirnya tasku mendarat juga dimeja yang setia menemaniku berbulan-bulan ini, dan aku sangat tidak sabar menceritakan pengalamanku kemarn kepada seorang teman yang sudah bersamaku selama 2tahun lebih mengenyam pendidikan disekolah ini. Aku mulai bercerita dan diapun tertarik untuk mencontoh pengalamanku kemarn, akhrnya dia memasukan uang 5rb rupiah kedalam kotak amal keliling dikelasku. Hari selasa libur dan kami bertemu pada hari rabu, senang sekali rasanya melihat antusias dari teman sebangku ini bercerita tentang pengalaman sedekahnya dan dia mendapat uang juga dari sodaranya yang jumlahnya 140kalilipat dari yang dia sedekahkan. Kamipun mulai bercerita kepada teman2 sekelas dan merekapun termotivasi untuk bersedah. Meskipun aku sendiri belum tau dan tidak bisa memastikan itu suatu kebetulan atau bukan. Tapi yang jelas aku memberi dorongan kepada teman2 untuk bersedekah dengan ikhlas jangan mengharap balasan beratus kali kali lipat seperti kami hehe Itu segurat pengalamanku, apa pengalamanmu?

No comments:

Post a Comment

 

♪my kawaii (◕‿◕✿) Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez