Friday, March 21, 2014

Menjadi Pengusaha dalam Pandangan Islam

Posted by Unknown at 7:05 PM 1 comments

Cara pandang seorang muslim dalam menjalankan aktifitasnya sebagai seorang pengusaha pastinya berbeda-beda. Cara pandang dalam menentukan standar sukses misalnya. Bisa jadi kita sukses, namun sebenarnya apa standar sukses bagi kita ?. Banyak yang beranggapan bahwa standar sukses itu adalah telah mendapatkan keuntungan yang banyak berlipat ganda, memiliki asset perusahaan yang bernilai lebih, harta kekayaan terus bertambah, dan perusahaan terus bertumbuh kembang. Selain itu, sering kali kita mengukur kesuksesan dengan masuk ke dalam daftar orang terkaya baik itu di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, negara, ataupun mungkin juga tingkat internasional. Namun, jika kita renungkan dan dilihat dari kacamata syariat belum tentu itu sukses. 
Sukses yang sejati itu bila kita benar-benar merasakan dan menikmati sukses tersebut. Ada saja orang yang sudah sukses namun dia belum bisa merasakan nikmatnya sukses tersebut, nampaknya sukses namun hatinya tidak tenang ataupun merasa gelisah.
Kesuksesan di dunia hanyalah sesaat, orang yang kufur sering kali Allah beri kesempatan, diberi rezeki namun itu hanyalah sesaat. Tatkala mereka lalai dan berpaling dari peringatan Allah, bila tiba saatnya Allah akan jatuhkan bencana. Allah membuka pintu rezeki bagi semua ciptaan-Nya. Negara-negara yang perekonomiannya maju seperti Jepang, Cina, Amerika, dan India diberikan kesempatan dan rezeki oleh Allah padahal sebagian besar mereka adalah orang kafir. Sedangkan mengapa negara yang berkembang seperti Indonesia yang mayoritas penduduknya umat muslim ekonominya belum bisa seperti mereka ?, ingat kesuksesan dunia itu tidak akan lama, nanti juga akan berujung pada kehancuran.Bagaimana sukses dapat terwujud jika ternyata sukses harus mengorbankan iman, harus mengorbankan nilai-nilai takwa ?, maka apalah artinya sukses tersebut. Hal itu bukan menjadikan kita sukses namun hanya mendapatkan kerugian. Kebanyakan orang beranggapan bahwa seseorang yang failed atau rugi adalah yang tidak memiliki dinar atau dirham (uang) dan tidak memiliki asset, standarnya hanya dilihat dari angka. Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam membenarkan bahwa angka bukanlah suatu standar keberhasilan, angka bisa berubah. 
Orang yang benar-benar failed adalah orang yang kelak pada hari kiamat dengan pahala yang menggunung (pahala yang banyak), namun yang terjadi semasa hidupnya dia menggunakan berbagai macam cara untuk mendapatkan harta dengan merampas dan memakan harta orang lain, sehingga pahala yang begitu banyak akan dibagi-bagikan untuk menebus dosa-dosa yang pernah ia lakukan di dunia, maka dosa orang-orang yang pernah ia rampas haknya akan ia pikul sehingga menjerumuskan ke dalam neraka, bukan disebabkan oleh dosanya sendiri namun karena dosa orang lain yang pernah ia dzalimi. Nauzdubillah
          Keuntungan dalam kamus pengusaha muslim bukan hanya angka yang berlipat ganda namun dalam suatu usaha kita harus mengetahui bagaimana cara dan darimana kita mendapatkan keuntungan. Apakah keuntungan yang kita dapatkan tersebut halal atau tidak ?. Selain itu kita juga harus mengetahui keuntungan yang kita dapatkan akan dipakai untuk apa saja ?, akan kita keluarkan untuk apa ?. Karena setiap rezeki yang kita dapatkan akan dipertanggungjawabkan nantinya di akhirat, sehingga kita harus mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan.

Kondisi Negara Indonesia
Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk terbanyak No. 5 di Dunia. Sebagian besar penduduk Indonesia hanya bisa membeli, mengkonsumsi, dan menggunakan tanpa bisa memproduksi, menghasilkan, dan menjual. Jumlah permintaan lebih besar dibandingkan dengan jumlah produksinya. Baru saja beberapa hari kemarin saat mengerjakan tugas kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Saat itu saya sedang mencari data permintaan dan produksi buah pisang, ternyata tidak hanya permintaan buah pisang saja, namun permintaan buah yang lainnya juga tidak sebanding dengan produksinya. Terlebih lagi sudah beberapa tahun kebelakang kita mengimpor segala jenis komoditi baik itu sayuran ataupun buah-buahan dari negara lain. Untuk memenuhi permintaan dalam negeri mayoritas komoditi apa saja yang terdapat di Indonesia adalah hasil impor dari luar. Hal ini membuat produk dalam negeri kalah bersaing dengan produk luar.
Peluang pasar di Indonesia merupakan pasar yang sangat besar dengan jumlah penduduk yang banyak. Jumlah pengusaha di negeri ini belum bisa memenuhi standar sebagai bangsa yang maju yaitu belum bisa mencapai 5-10 % dari jumlah penduduk. Hal ini terjadi karena mungkin standar kurikulum pendidikan yang ada di Indonesia disesuaikan dengan minat perusahaan. Tatkala minat perusahaan mengarah pada skill tertentu seperti harus menguasai bahasa inggris maka kurikulum diubah, siswa SMA sederajat harus sudah bisa berbahasa inggris agar bisa diserap oleh perusahaan. Sehingga dapat dikatakan kurikulum karyawan bukan kurikulum pengusaha. Hanya saja baru akhir-akhir ini enterpreneurship seperti motivasi untuk wirausaha dicanangkan.Di Indonesia jumlah produk Impor lebih besar daripada produk yang ekspor. Seharusnya Impor dan Ekspor dapat sebanding. Menurut data masyarakat yang berumur 0-25 tahun merupakan jumlah terbesar bangsa ini. Mayoritas mereka yang berada pada range tersebut  adalah umur konsumtif masih belum produktif. Masa-masa sekolah mereka masih ketergantungan dengan orang tua ataupun saudara, mereka baru bisa membeli dan memakai belum bisa menjual (memproduksi) itupun dari meminta uang kepada orang tua. Sehingga dengan keadaan seperti itu merupakan peluang pasar yang besar bagi para pengusaha. Mereka belum bisa berfikir logis tentang mutu, dan belum bisa berfikir ekonomis, bagi mereka yang penting warnanya bagus atau rasanya enak. Negara Cina tahu bahwa jumlah masyarakat kita yang paling banyak adalah anak-anak diantara umur tersebut dan mereka tahu bahwa masyarakat kita seperti anak-anak masih suka main, sehingga Cina tidak melewatkan kesempatan ini untuk mengekspor produk-produk mainan ke Indonesia.
   Jika dilihat dari pola pikir kebanyakan orang tua berpesan kepada anak-anaknya Belajar yang rajin, sekolah yang pinter, cukup bapak yang jadi petani. Nanti kalau kamu pinter jadi pegawai negeri. Ada dua pilihan yang diinginkan kebanyakan orang tua pada anaknya yaitu setelah lulus bisa menjadi pegawai negeri atau menjadi karyawan di perusahaan yang bonafit. Mayoritas cita-cita yang ingin menjadi pegawai negeri adalah agar dapat menjadi pensiun disaat masa tua, hanya mengiginkan mendapat pensiun setiap bulannya. Bukannya ingin mencibirkan pegawai negeri, namun ini adalah pola pikir sebagian orang. Seorang pengusaha tidak ingin pensiun, mereka ingin terus berkarya, bukan digaji namun saat di masa tuanya yang kerja adalah orang lain, dia hanya mengambil keuntungan-keuntungan yang dihasilkan dari usahanya.
   Kondisi diatas memang memilukan, terlebih lagi gaya bahasa anak muda sekarang sudah tidak beraturan. Kebanyakan dari mereka mengubah olah kata sehingga membuat kata-katanya itu aneh. Jika kita melihat dari sisi pandang perilaku tidak baik yang dilakukan oleh generasi muda, kita hanya bisa mengelus dada dalam artian sabar.

Be an Enterpreneurs

Peluang untuk menjadi pengusaha di Negeri ini masih luas belum terlalu banyak kompetitor. Misalkan jika kita membuka restoran masakan sunda saat ini masih belum ada perusahaan yang menguasai restoran masakan sunda. Usaha Restoran sunda masih berwarna-warni dalam artian belum ada perusahaan yang memonopoli. Perusahaan-perusahaan besar di berbagai sektor pun masih belum banyak. Seseorang yang baru lulus dari suatu pendidikan yang berkeinginan untuk membuat usaha itu adalah makhluk langka di Negeri kita karena kebanyakan dari lulusan SMA sederajat maupun lulusan S1 lebih memilih untuk bekerja di perusahaan yang bonafit. 
Hadist Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam menjelaskan bahwa mata pencaharian yang paling barokah, paling bagus dan menguntungkan adalah dunia usaha.Para Sahabat bertanya kepada Rasulullah Penghasilan apakah yang paling baik ? Beliau menjawab : "Hasil pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri, dan setiap perniagaan yang baik. (Hadist Riwayat Ahmad).
  Ternyata sektor perdagangan memiliki peran besar dalam mempengaruhi dan mengarahkan perilaku, serta masa depan agama masyarakat bangsa ini. Perilaku dan budaya bisa dipudarkan oleh para pengusaha.
Contoh :Dulu para Ibu-ibu dan anak-anak maupun para remaja pakaiannya adalah rok panjang dan kebaya. Dulu pakaian mayoritas kita wanita memakai itu, namun sekarang berbeda mereka sudah berganti memakai pakaian rok mini, tanktop, dll. Siapakah yang menjadikan wanita sekarang seperti itu ?. Tentunya adalah para pedagang, karena mereka sedikit demi sedikit membuat produknya dengan awalnya dibuat celana yang gombrong bawahnya dan dengan berjalannya waktu modis makin mengerucut, celana dibuat semakin kecil dan disempit-sempitin. Panjangnya dikurangi sampai jadi celana pendek (hot pants). Alhamdulillah saat ini jilbab sudah meluas, para wanita sudah banyak yang menggunakan jilbab. Namun sayangnya diantara mereka atasnya memakai jilbab tetapi bawahnya telanjang (memakai celana/rok ketat ;legging;levis). Pakaian wanita semakin naik keatas, hanya pakaian laki-laki yang tetap malahan celana panjang laki-laki semakin turun panjang kebawah. Siapa yang membuat itu terjadi ? para pedagang yang membuat model dengan mempromosikannya sehingga menarik konsumen. Iklan sangat berpengaruh terhadap suatu produk. Tidak berfikir halal haram dan tidak berfikir masa depan bangsa, hanya berfikir mendapat keuntungan yang banyak. 
Hadist Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, "Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan kelak pada hari qiyamat sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertaqwa kepada Allah, berbuat baik, dan berlaku jujur." (Riwayat At-Tirmidzi).Saat bulan kemarau media kita sibuk memberitakan kekeringan dan pada saat bulan penghujan media kita sibuk memberitakan gangguan banjir dan gagal panen akibat banjir. Indonesia merupakan negara agraris namun mengapa harga cabai mahalnya luar biasa ?. Buah dan sayuran juga mahal, padahal kalau di tingkat petani harganya murah luar biasa, tapi saat sampai di pasar harganya menjadi mahal. Kenapa semua itu terjadi ? karena ulah pedagang. Hadist Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, "Dan tidaklah mereka berbuat curang ketika menakar dan menimbang, melainkan mereka akan ditimpa kekeringan,  mahalnya biaya hidup, dan kedzaliman para penguasa. (Riwayat Ibnu Majah, Al Hakim) 
          Jika ingin menjadi seorang pengusaha yang misalnya memiliki tanah untuk modal memulai usaha, ada baiknya jika tanah yang dimiliki dapat dimanfaatkan tidak dijual. Jual tanah dalam islam tidak dianjurkan, Hadist Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa menjual rumah atau tanahnya, maka layaknya ia menyadari bahwa sejatinya penjualannya itu tidak diberkahi, kecuali bila menggunakan hasil penjualannya untuk membeli barang serupa. (At Tirmidzi, Al Baihaqi dan lainnya)
        Beberapa orang pribumi yang memiliki tanah seringkali menjual tanah atau rumahnya biasanya untuk konsumsi/kebutuhan. Jual tanah diperbolehkan jika dia menjual tanah atau rumahnya untuk pindah ke tempat yang lebih baik atau lebih subur, maka insyaAllah akan diberkahi. Namun seharusnya jual tanah maupun rumah hendaknya menjadi pilihan terakhir, seharusnya berfikir bagaimana agar tanahnya dapat menghasilkan uang. Bisa disewakan, atau dijadikan investasi untuk memulai suatu usaha. Maka dengan begitu dapat berfikiran panjang ke masa depan.
Beberapa alasan diatas cukup untuk mendorong kita memulai menjadi seorang pengusaha. Jika kita sudah bertekad ingin terjun kedalam dunia usaha maka yakin dan lakukanlah.

catatan penulis : terima kasih semoga bermanfaat, mohon maaf jika terdapat kesalahan kata maupun kekurangan dalam penulisan.

9 Maret 2014 | wasiat taqwa dan akhlak yang baik

Posted by Unknown at 6:59 PM 0 comments
Wasiat Taqwa dan Akhlak yang Baik

Al-Qur’an Surat Ali-Imran Ayat : 133-135
133. “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”
134. “(Yaitu) orang yang berinfaq baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan”
135. “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau mendzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa selain Allah ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui”
Seorang hamba memiliki dua hak yang wajib dia tunaikan diantaranya :
1. Hak Allah
2. Hak Hambanya
Melalaikan hak Allah yaitu meninggalkan segala perintahnya dan melakukan apa yang dilarangnya.
“Bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wata’ala dimanapun kamu berada
Imam Abdul Rozak bin Hanbali mengatakan: Orang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala ada di dalam 2 kondisi yaitu, bertakwa pada saat kondisi sedang sendiri dan disaat di tempat orang banyak.
Orang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala dalam kondisi saat sedang sendiri itu lebih baik.
Ketika dia mengkhianati Allah disaat sedang sendiri maka Allah akan mengkhianatinya di depan orang banyak.
Ketika dia merusak hubungannya dengan Allah Subhanahu Wata’ala maka Allah Subhanahu Wata’ala akan membalasnya dengan rusaknya hubungannya dengan manusia.
Perkataan Imam Ibnu Qoyim Al-Jauziyah : Mukmim yang paling sempurna akhlaknya maka dia akan bagus imannya. 
Manusia yang suka menyembunyikan kesalahan maka suatu saat Allah Subhanahu Wata’ala akan membukanya dihadapan orang ramai meski tidak sedikitpun orang melihat perbuatannya dan malapetaka itu terjadi adalah sebuah jawaban dari dosa yang dia lakukan sendiri.
Ini membuktikan bahwa Allah Subhanahu Wata’ala bersama mereka dimanapun berada.
Manusia yang menyembunyikan ketaatannya maka Allah Subhanahu Wata’ala akan membukakan ketaatan itu dan menyebarkan wangi harum kepada manusia.
Manusia yang mementingkan hubungan baiknya hanya dengan manusia saja dan melalaikan hubungan baiknya dengan Allah Subhanahu Wata’ala maka Allah Subhanahu Wata’ala akan membalikkan hubungan yang diharapkan baik itu menjadi buruk karena dia melalaikan hubungan baiknya dengan Allah Subhanahu Wata’ala.
Semakin banyak dosa yang dia lakukan maka semakin banyak pula celaan dari orang yang menyebabkan dirinya celaka di dunia dan di akhirat.
Semakin sedikit dosa yang dia lakukan dan maka sedikit pula celaan dari orang lain.
Dan iringilah perbuatan yang tidak baik dengan perbuatan yang baik yang lebih banyak agar dapat menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan.
“Sungguh perbuatan yang baik itu akan menghapuskan perbuatan yang jelek”
Hikmah adanya Dosa dan Maksiat
Dengan dosa dan maksiat :
1.   Allah Subhanahu Wata’ala ingin memberikan karunia dan menyempurnakan nikmat untuk hamba-Nya
2. Seorang hamba mengetahui kebutuhannya kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa memberikan penjagaan-Nya,pemeliharaan-Nya,dan pertolongan-Nya
“Jagalah hubunganmu dengan Allah maka niscaya Allah Subhanahu Wata’ala akan menjagamu”
3. Seorang hamba mengetahui hakikat dirinya bahwasanya dia adalah makhluk yang bodoh dan sangat dzalim
Orang yang BODOH atau JAHIL yaitu orang yang selalu melakukan kemaksiatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala padahal dia adalah seorang yang alim (orang yang berilmu)
4.  Seorang hamba menjadi tahu kemurahan Allah Subhanahu Wata’ala dalam menerima taubat seorang hamba
“Sungguh Allah Subhanahu Wata’ala akan menerima taubat seorang hamba sebelum ajal sampai di kerongkongannya”
5.  Dia akan mengetahui kejahatan-kejahatannya sehingga dia bisa berhati-hati agar tidak jatuh ke dalamnya (selalu menjaga diri)
6. Dia akan senantiasa tawadhu dan tidak menyombongkan dirinya
7. Dia akan menjadi sibuk terhadap aib dirinya dan dia tidak sibuk mengurusi aib orang lain
Orang yang SUKSES adalah orang yang sibuk dengan mengurusi aib dirinya daripada mengurusi aib orang lain
8. Seorang hamba akan selalu beristigfar memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wata’ala
“Orang yang PINTAR dan CERDAS akan senantiasa melakukan kebajikan-kebajikan atau amal shaleh agar dosanya dihapuskan Allah Subhanahu Wata’ala
Hal-hal yang dapat melebur dosa kita:
- Taubat Murni (Nasuha), yaitu seseorang akan selamat dari dosa dan ancamannya dengan meninggalkan perbuatan buruknya. 
Penjelasan Taubat Wajib yaitu : Meninggalkan perbuatan yang diharamkan dan melaksanakan segala kewajibannya 
Sedangkan penjelasan untuk Taubat Sunnah yaitu : Mengerjakan segala jenis ibadah yang disunnahkan (karena ibadah sunnah adalah perintah Allah Subhanahu Wata’ala) 
- Istighfar, Allah akan mengampuni seorang hamba dengan istighfarnya kedudukan istighfar sama dengan do’a  yang bisa dilakukan oleh dirinya maupun orang lain.

“Istighfar apabila diiringi dengan perbuatan taubat nasuha maka sempurnalah perbuatan pertaubatannya”

Friday, March 21, 2014

Menjadi Pengusaha dalam Pandangan Islam


Cara pandang seorang muslim dalam menjalankan aktifitasnya sebagai seorang pengusaha pastinya berbeda-beda. Cara pandang dalam menentukan standar sukses misalnya. Bisa jadi kita sukses, namun sebenarnya apa standar sukses bagi kita ?. Banyak yang beranggapan bahwa standar sukses itu adalah telah mendapatkan keuntungan yang banyak berlipat ganda, memiliki asset perusahaan yang bernilai lebih, harta kekayaan terus bertambah, dan perusahaan terus bertumbuh kembang. Selain itu, sering kali kita mengukur kesuksesan dengan masuk ke dalam daftar orang terkaya baik itu di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, negara, ataupun mungkin juga tingkat internasional. Namun, jika kita renungkan dan dilihat dari kacamata syariat belum tentu itu sukses. 
Sukses yang sejati itu bila kita benar-benar merasakan dan menikmati sukses tersebut. Ada saja orang yang sudah sukses namun dia belum bisa merasakan nikmatnya sukses tersebut, nampaknya sukses namun hatinya tidak tenang ataupun merasa gelisah.
Kesuksesan di dunia hanyalah sesaat, orang yang kufur sering kali Allah beri kesempatan, diberi rezeki namun itu hanyalah sesaat. Tatkala mereka lalai dan berpaling dari peringatan Allah, bila tiba saatnya Allah akan jatuhkan bencana. Allah membuka pintu rezeki bagi semua ciptaan-Nya. Negara-negara yang perekonomiannya maju seperti Jepang, Cina, Amerika, dan India diberikan kesempatan dan rezeki oleh Allah padahal sebagian besar mereka adalah orang kafir. Sedangkan mengapa negara yang berkembang seperti Indonesia yang mayoritas penduduknya umat muslim ekonominya belum bisa seperti mereka ?, ingat kesuksesan dunia itu tidak akan lama, nanti juga akan berujung pada kehancuran.Bagaimana sukses dapat terwujud jika ternyata sukses harus mengorbankan iman, harus mengorbankan nilai-nilai takwa ?, maka apalah artinya sukses tersebut. Hal itu bukan menjadikan kita sukses namun hanya mendapatkan kerugian. Kebanyakan orang beranggapan bahwa seseorang yang failed atau rugi adalah yang tidak memiliki dinar atau dirham (uang) dan tidak memiliki asset, standarnya hanya dilihat dari angka. Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam membenarkan bahwa angka bukanlah suatu standar keberhasilan, angka bisa berubah. 
Orang yang benar-benar failed adalah orang yang kelak pada hari kiamat dengan pahala yang menggunung (pahala yang banyak), namun yang terjadi semasa hidupnya dia menggunakan berbagai macam cara untuk mendapatkan harta dengan merampas dan memakan harta orang lain, sehingga pahala yang begitu banyak akan dibagi-bagikan untuk menebus dosa-dosa yang pernah ia lakukan di dunia, maka dosa orang-orang yang pernah ia rampas haknya akan ia pikul sehingga menjerumuskan ke dalam neraka, bukan disebabkan oleh dosanya sendiri namun karena dosa orang lain yang pernah ia dzalimi. Nauzdubillah
          Keuntungan dalam kamus pengusaha muslim bukan hanya angka yang berlipat ganda namun dalam suatu usaha kita harus mengetahui bagaimana cara dan darimana kita mendapatkan keuntungan. Apakah keuntungan yang kita dapatkan tersebut halal atau tidak ?. Selain itu kita juga harus mengetahui keuntungan yang kita dapatkan akan dipakai untuk apa saja ?, akan kita keluarkan untuk apa ?. Karena setiap rezeki yang kita dapatkan akan dipertanggungjawabkan nantinya di akhirat, sehingga kita harus mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan.

Kondisi Negara Indonesia
Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk terbanyak No. 5 di Dunia. Sebagian besar penduduk Indonesia hanya bisa membeli, mengkonsumsi, dan menggunakan tanpa bisa memproduksi, menghasilkan, dan menjual. Jumlah permintaan lebih besar dibandingkan dengan jumlah produksinya. Baru saja beberapa hari kemarin saat mengerjakan tugas kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Saat itu saya sedang mencari data permintaan dan produksi buah pisang, ternyata tidak hanya permintaan buah pisang saja, namun permintaan buah yang lainnya juga tidak sebanding dengan produksinya. Terlebih lagi sudah beberapa tahun kebelakang kita mengimpor segala jenis komoditi baik itu sayuran ataupun buah-buahan dari negara lain. Untuk memenuhi permintaan dalam negeri mayoritas komoditi apa saja yang terdapat di Indonesia adalah hasil impor dari luar. Hal ini membuat produk dalam negeri kalah bersaing dengan produk luar.
Peluang pasar di Indonesia merupakan pasar yang sangat besar dengan jumlah penduduk yang banyak. Jumlah pengusaha di negeri ini belum bisa memenuhi standar sebagai bangsa yang maju yaitu belum bisa mencapai 5-10 % dari jumlah penduduk. Hal ini terjadi karena mungkin standar kurikulum pendidikan yang ada di Indonesia disesuaikan dengan minat perusahaan. Tatkala minat perusahaan mengarah pada skill tertentu seperti harus menguasai bahasa inggris maka kurikulum diubah, siswa SMA sederajat harus sudah bisa berbahasa inggris agar bisa diserap oleh perusahaan. Sehingga dapat dikatakan kurikulum karyawan bukan kurikulum pengusaha. Hanya saja baru akhir-akhir ini enterpreneurship seperti motivasi untuk wirausaha dicanangkan.Di Indonesia jumlah produk Impor lebih besar daripada produk yang ekspor. Seharusnya Impor dan Ekspor dapat sebanding. Menurut data masyarakat yang berumur 0-25 tahun merupakan jumlah terbesar bangsa ini. Mayoritas mereka yang berada pada range tersebut  adalah umur konsumtif masih belum produktif. Masa-masa sekolah mereka masih ketergantungan dengan orang tua ataupun saudara, mereka baru bisa membeli dan memakai belum bisa menjual (memproduksi) itupun dari meminta uang kepada orang tua. Sehingga dengan keadaan seperti itu merupakan peluang pasar yang besar bagi para pengusaha. Mereka belum bisa berfikir logis tentang mutu, dan belum bisa berfikir ekonomis, bagi mereka yang penting warnanya bagus atau rasanya enak. Negara Cina tahu bahwa jumlah masyarakat kita yang paling banyak adalah anak-anak diantara umur tersebut dan mereka tahu bahwa masyarakat kita seperti anak-anak masih suka main, sehingga Cina tidak melewatkan kesempatan ini untuk mengekspor produk-produk mainan ke Indonesia.
   Jika dilihat dari pola pikir kebanyakan orang tua berpesan kepada anak-anaknya Belajar yang rajin, sekolah yang pinter, cukup bapak yang jadi petani. Nanti kalau kamu pinter jadi pegawai negeri. Ada dua pilihan yang diinginkan kebanyakan orang tua pada anaknya yaitu setelah lulus bisa menjadi pegawai negeri atau menjadi karyawan di perusahaan yang bonafit. Mayoritas cita-cita yang ingin menjadi pegawai negeri adalah agar dapat menjadi pensiun disaat masa tua, hanya mengiginkan mendapat pensiun setiap bulannya. Bukannya ingin mencibirkan pegawai negeri, namun ini adalah pola pikir sebagian orang. Seorang pengusaha tidak ingin pensiun, mereka ingin terus berkarya, bukan digaji namun saat di masa tuanya yang kerja adalah orang lain, dia hanya mengambil keuntungan-keuntungan yang dihasilkan dari usahanya.
   Kondisi diatas memang memilukan, terlebih lagi gaya bahasa anak muda sekarang sudah tidak beraturan. Kebanyakan dari mereka mengubah olah kata sehingga membuat kata-katanya itu aneh. Jika kita melihat dari sisi pandang perilaku tidak baik yang dilakukan oleh generasi muda, kita hanya bisa mengelus dada dalam artian sabar.

Be an Enterpreneurs

Peluang untuk menjadi pengusaha di Negeri ini masih luas belum terlalu banyak kompetitor. Misalkan jika kita membuka restoran masakan sunda saat ini masih belum ada perusahaan yang menguasai restoran masakan sunda. Usaha Restoran sunda masih berwarna-warni dalam artian belum ada perusahaan yang memonopoli. Perusahaan-perusahaan besar di berbagai sektor pun masih belum banyak. Seseorang yang baru lulus dari suatu pendidikan yang berkeinginan untuk membuat usaha itu adalah makhluk langka di Negeri kita karena kebanyakan dari lulusan SMA sederajat maupun lulusan S1 lebih memilih untuk bekerja di perusahaan yang bonafit. 
Hadist Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam menjelaskan bahwa mata pencaharian yang paling barokah, paling bagus dan menguntungkan adalah dunia usaha.Para Sahabat bertanya kepada Rasulullah Penghasilan apakah yang paling baik ? Beliau menjawab : "Hasil pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri, dan setiap perniagaan yang baik. (Hadist Riwayat Ahmad).
  Ternyata sektor perdagangan memiliki peran besar dalam mempengaruhi dan mengarahkan perilaku, serta masa depan agama masyarakat bangsa ini. Perilaku dan budaya bisa dipudarkan oleh para pengusaha.
Contoh :Dulu para Ibu-ibu dan anak-anak maupun para remaja pakaiannya adalah rok panjang dan kebaya. Dulu pakaian mayoritas kita wanita memakai itu, namun sekarang berbeda mereka sudah berganti memakai pakaian rok mini, tanktop, dll. Siapakah yang menjadikan wanita sekarang seperti itu ?. Tentunya adalah para pedagang, karena mereka sedikit demi sedikit membuat produknya dengan awalnya dibuat celana yang gombrong bawahnya dan dengan berjalannya waktu modis makin mengerucut, celana dibuat semakin kecil dan disempit-sempitin. Panjangnya dikurangi sampai jadi celana pendek (hot pants). Alhamdulillah saat ini jilbab sudah meluas, para wanita sudah banyak yang menggunakan jilbab. Namun sayangnya diantara mereka atasnya memakai jilbab tetapi bawahnya telanjang (memakai celana/rok ketat ;legging;levis). Pakaian wanita semakin naik keatas, hanya pakaian laki-laki yang tetap malahan celana panjang laki-laki semakin turun panjang kebawah. Siapa yang membuat itu terjadi ? para pedagang yang membuat model dengan mempromosikannya sehingga menarik konsumen. Iklan sangat berpengaruh terhadap suatu produk. Tidak berfikir halal haram dan tidak berfikir masa depan bangsa, hanya berfikir mendapat keuntungan yang banyak. 
Hadist Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, "Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan kelak pada hari qiyamat sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertaqwa kepada Allah, berbuat baik, dan berlaku jujur." (Riwayat At-Tirmidzi).Saat bulan kemarau media kita sibuk memberitakan kekeringan dan pada saat bulan penghujan media kita sibuk memberitakan gangguan banjir dan gagal panen akibat banjir. Indonesia merupakan negara agraris namun mengapa harga cabai mahalnya luar biasa ?. Buah dan sayuran juga mahal, padahal kalau di tingkat petani harganya murah luar biasa, tapi saat sampai di pasar harganya menjadi mahal. Kenapa semua itu terjadi ? karena ulah pedagang. Hadist Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, "Dan tidaklah mereka berbuat curang ketika menakar dan menimbang, melainkan mereka akan ditimpa kekeringan,  mahalnya biaya hidup, dan kedzaliman para penguasa. (Riwayat Ibnu Majah, Al Hakim) 
          Jika ingin menjadi seorang pengusaha yang misalnya memiliki tanah untuk modal memulai usaha, ada baiknya jika tanah yang dimiliki dapat dimanfaatkan tidak dijual. Jual tanah dalam islam tidak dianjurkan, Hadist Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa menjual rumah atau tanahnya, maka layaknya ia menyadari bahwa sejatinya penjualannya itu tidak diberkahi, kecuali bila menggunakan hasil penjualannya untuk membeli barang serupa. (At Tirmidzi, Al Baihaqi dan lainnya)
        Beberapa orang pribumi yang memiliki tanah seringkali menjual tanah atau rumahnya biasanya untuk konsumsi/kebutuhan. Jual tanah diperbolehkan jika dia menjual tanah atau rumahnya untuk pindah ke tempat yang lebih baik atau lebih subur, maka insyaAllah akan diberkahi. Namun seharusnya jual tanah maupun rumah hendaknya menjadi pilihan terakhir, seharusnya berfikir bagaimana agar tanahnya dapat menghasilkan uang. Bisa disewakan, atau dijadikan investasi untuk memulai suatu usaha. Maka dengan begitu dapat berfikiran panjang ke masa depan.
Beberapa alasan diatas cukup untuk mendorong kita memulai menjadi seorang pengusaha. Jika kita sudah bertekad ingin terjun kedalam dunia usaha maka yakin dan lakukanlah.

catatan penulis : terima kasih semoga bermanfaat, mohon maaf jika terdapat kesalahan kata maupun kekurangan dalam penulisan.

9 Maret 2014 | wasiat taqwa dan akhlak yang baik

Wasiat Taqwa dan Akhlak yang Baik

Al-Qur’an Surat Ali-Imran Ayat : 133-135
133. “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”
134. “(Yaitu) orang yang berinfaq baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan”
135. “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau mendzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa selain Allah ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui”
Seorang hamba memiliki dua hak yang wajib dia tunaikan diantaranya :
1. Hak Allah
2. Hak Hambanya
Melalaikan hak Allah yaitu meninggalkan segala perintahnya dan melakukan apa yang dilarangnya.
“Bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wata’ala dimanapun kamu berada
Imam Abdul Rozak bin Hanbali mengatakan: Orang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala ada di dalam 2 kondisi yaitu, bertakwa pada saat kondisi sedang sendiri dan disaat di tempat orang banyak.
Orang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala dalam kondisi saat sedang sendiri itu lebih baik.
Ketika dia mengkhianati Allah disaat sedang sendiri maka Allah akan mengkhianatinya di depan orang banyak.
Ketika dia merusak hubungannya dengan Allah Subhanahu Wata’ala maka Allah Subhanahu Wata’ala akan membalasnya dengan rusaknya hubungannya dengan manusia.
Perkataan Imam Ibnu Qoyim Al-Jauziyah : Mukmim yang paling sempurna akhlaknya maka dia akan bagus imannya. 
Manusia yang suka menyembunyikan kesalahan maka suatu saat Allah Subhanahu Wata’ala akan membukanya dihadapan orang ramai meski tidak sedikitpun orang melihat perbuatannya dan malapetaka itu terjadi adalah sebuah jawaban dari dosa yang dia lakukan sendiri.
Ini membuktikan bahwa Allah Subhanahu Wata’ala bersama mereka dimanapun berada.
Manusia yang menyembunyikan ketaatannya maka Allah Subhanahu Wata’ala akan membukakan ketaatan itu dan menyebarkan wangi harum kepada manusia.
Manusia yang mementingkan hubungan baiknya hanya dengan manusia saja dan melalaikan hubungan baiknya dengan Allah Subhanahu Wata’ala maka Allah Subhanahu Wata’ala akan membalikkan hubungan yang diharapkan baik itu menjadi buruk karena dia melalaikan hubungan baiknya dengan Allah Subhanahu Wata’ala.
Semakin banyak dosa yang dia lakukan maka semakin banyak pula celaan dari orang yang menyebabkan dirinya celaka di dunia dan di akhirat.
Semakin sedikit dosa yang dia lakukan dan maka sedikit pula celaan dari orang lain.
Dan iringilah perbuatan yang tidak baik dengan perbuatan yang baik yang lebih banyak agar dapat menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan.
“Sungguh perbuatan yang baik itu akan menghapuskan perbuatan yang jelek”
Hikmah adanya Dosa dan Maksiat
Dengan dosa dan maksiat :
1.   Allah Subhanahu Wata’ala ingin memberikan karunia dan menyempurnakan nikmat untuk hamba-Nya
2. Seorang hamba mengetahui kebutuhannya kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa memberikan penjagaan-Nya,pemeliharaan-Nya,dan pertolongan-Nya
“Jagalah hubunganmu dengan Allah maka niscaya Allah Subhanahu Wata’ala akan menjagamu”
3. Seorang hamba mengetahui hakikat dirinya bahwasanya dia adalah makhluk yang bodoh dan sangat dzalim
Orang yang BODOH atau JAHIL yaitu orang yang selalu melakukan kemaksiatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala padahal dia adalah seorang yang alim (orang yang berilmu)
4.  Seorang hamba menjadi tahu kemurahan Allah Subhanahu Wata’ala dalam menerima taubat seorang hamba
“Sungguh Allah Subhanahu Wata’ala akan menerima taubat seorang hamba sebelum ajal sampai di kerongkongannya”
5.  Dia akan mengetahui kejahatan-kejahatannya sehingga dia bisa berhati-hati agar tidak jatuh ke dalamnya (selalu menjaga diri)
6. Dia akan senantiasa tawadhu dan tidak menyombongkan dirinya
7. Dia akan menjadi sibuk terhadap aib dirinya dan dia tidak sibuk mengurusi aib orang lain
Orang yang SUKSES adalah orang yang sibuk dengan mengurusi aib dirinya daripada mengurusi aib orang lain
8. Seorang hamba akan selalu beristigfar memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wata’ala
“Orang yang PINTAR dan CERDAS akan senantiasa melakukan kebajikan-kebajikan atau amal shaleh agar dosanya dihapuskan Allah Subhanahu Wata’ala
Hal-hal yang dapat melebur dosa kita:
- Taubat Murni (Nasuha), yaitu seseorang akan selamat dari dosa dan ancamannya dengan meninggalkan perbuatan buruknya. 
Penjelasan Taubat Wajib yaitu : Meninggalkan perbuatan yang diharamkan dan melaksanakan segala kewajibannya 
Sedangkan penjelasan untuk Taubat Sunnah yaitu : Mengerjakan segala jenis ibadah yang disunnahkan (karena ibadah sunnah adalah perintah Allah Subhanahu Wata’ala) 
- Istighfar, Allah akan mengampuni seorang hamba dengan istighfarnya kedudukan istighfar sama dengan do’a  yang bisa dilakukan oleh dirinya maupun orang lain.

“Istighfar apabila diiringi dengan perbuatan taubat nasuha maka sempurnalah perbuatan pertaubatannya”
 

♪my kawaii (◕‿◕✿) Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez